Mohon tunggu...
rahmad bakti santosa
rahmad bakti santosa Mohon Tunggu... pns -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tertarik Makan Telur Penyu?

5 Desember 2016   14:55 Diperbarui: 5 Desember 2016   15:10 2544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu kios penjual telur penyu di kota Padang

Hasil penelitian lain yang cukup mencengangkan terdapat pada salah satu jurnal ilmiah Environmental Health Perspectivetahun 2009 berjudul ‘Dangerous Delicacy’-Contaminated Sea Turtle Eggs Pose A Potential Health Threat’.Jurnal ilmiah tersebut melaporkan hasil penelitian kandungan zat kimia dari sampel telur penyu yang dijual di Peninsula Malaysia. Hasilnya, ditemukan kandungan senyawa yang tergolong Polutan Organik Persisten (POP) dan logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia antara lain tembaga, kobalt, selenium, arsenic, cadmium, dan merkuri. Kanker, liver, kerusakan sistem syaraf, dan gangguan sistem hormon endokrin adalah daftar penyakit yang dapat ditimbulkan dari zat berbahaya itu. Kandungan polychlorinated biphenyl atau PCB dalam telur penyu juga relatif tinggi yakni 300 kali di atas batas aman harian yang ditetapkan oleh lembaga WHO. PCB merupakan senyawa yang dilarang oleh Kongres AS sejak 1979 setelah terkait dengan kasus cacat lahir dan berbagai jenis kanker (wwf.or.id).

Sebelumnya, pada tahun 2006 Wakil Presiden Dr. Alonso dari Conservation Medicinie at WildTrust sudah melarang masyarakat dunia untuk mengonsumsi daging dan telur penyu. Seiring dengan kerusakan air laut dan ekosistemnya, penilitian yang dilakukan oleh tim Dr. Alonso ini menemukan beberapa bakteri yang biasa ada di logam berat, beberapa parasit, serta senyawa logam berat seperti merkuri dan organoklorin.

Mengapa  Penyu Perlu Dilestarikan ?

Penyu terkenal sebagai satwa yang sangat rentan dalam siklus hidupnya. Tingkat regenerasi penyu cukup lambat dimana betina akan pertama kali bertelur pada saat sudah berumur sekitar 30 tahun dan selanjutnya akan bertelur setiap 2 sampai 8 tahun sekali, tergantung jenis penyunya. Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi dari manusia, sumber bising, dan cahaya sebagai tempat bertelur yang berjumlah ratusan itu. Pada saat mendarat untuk bertelur, gangguan berupa cahaya ataupun suara dapat membuat penyu mengurungkan niatnya dan kembali ke laut.

Sekali bertelur, penyu mampu menghasilkan 60 – 130 butir telur. Dari jumlah yang cukup banyak tersebut, tidak semuanya dapat menetas dan berkembang menjadi tukik hingga menjadi penyu dewasa. Cukup banyak faktor eksternal yang turut mengambil peran sehingga hanya sedikit telur penyu yang selamat hingga menjadi tukik, diantaranya gangguan dari hama binatang, alam, dan manusia. Menurut penelitian para ahli bahwa dari 1.000 ekor tukik, hanya 1 ekor tukik yang mampu bertahan hidup hingga dewasa. Luar biasa.

Penyu memiliki peranan yang cukup penting dalam menjaga ekosistem laut. Penyu memainkan peranan yang amat vital bagi ketersediaan ikan laut, misalnya saja Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) yang memakan Ubur-ubur. Ubur-ubur adalah binatang laut yang memakan anak ikan. Ini merupakan mata rantai makanan. 

Bila tidak ada Penyu Belimbing kemungkinan besar populasi ubur-ubur akan semakin meningkat. Kelebihan populasi ubur-ubur akan membahayakan populasi anak ikan, maka ketersediaan ikan di laut akan semakin berkurang. Akhirnya ini akan memperkecil hasil tangkapan ikan nelayan. Terutama nelayan kecil yang tidak memiliki kapal untuk menangkap ikan di laut lepas. Selain itu Penyu juga memakan terumbu karang yang tidak sehat sehingga terumbu karang menjadi sehat kembali.

Contoh lain adalah penyu hijau. Penyu hijau adalah satu-satunya jenis penyu yang memakan lamun (seaweed) sebagai sumber makanannya saat dewasa (bersifat herbivora), sebab dalam saluran pencernaannya memiliki mikroorganisme yang mampu mencerna material tumbuhan. Berbeda dengan penyu hijau dewasa, saat masih kecil (tukik) penyu hijau bersifat omnivora yang mampu memakan plankton, ubur-ubur dan jenis invertebrata lainnya. Populasi lamun yang terlalu padat menyebabkan lingkungan yang sesuai bagi tumbuhnya bakteri patogen, Labyrinthula, yang diketahui sebagai penyebab wasting-disease pada lamun. Kerusakan pada ekosistem lamun akan memberikan dampak terhadap ketersediaan populasi ikan sebagai salah satu sumber protein yang dibutuhkan manusia. Penyu hijau memberikan keseimbangan ekosistem lamun sehingga populasi ikan dapat hidup.

barang bukti pemanfaatan penyu secara ilegal
barang bukti pemanfaatan penyu secara ilegal
Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa dalam 50 tahun terakhir kondisi populasi penyu menurun sangat signifikan. Hal ini tidak terlepas dari peran manusia sebagai faktor utama terciptanya kondisi tersebut. Di Bali, penyu-penyu banyak didatangkan atau dieksploitasi untuk dikonsumsi dagingnya. Tidak hanya di Bali, namun banyak terjadi di Indonesia.  Pada saat saya mengunjungi Pulau Pandan, salah satu pulau di gugusan kawasan konservasi Pulau Pieh Provinsi Sumatera Barat, terdapat seorang pria tua yang sudah lama menghuni pulau tersebut. Pria tua tersebut mempunyai tugas untuk mengumpulkan telur penyu dari lubang peneluran. Pulau Pandan memang merupakan salah satu lokasi peneluran penyu. Telur-telur yang telah dikumpulkan oleh pria tua tadi selanjutnya akan ada orang yang mengambil untuk dibawa ke Padang dan didistribusikan ke kios-kios penjual telur penyu. Selain dikonsumsi daging dan telurnya, pemanfaatan dalam bentuk lain adalah penggunaan karapas penyu sebagai bahan cinderamata. Kita dapat dengan mudah menemukan souvenir berbahan karapas penyu di beberapa daerah di Indonesia.

telur penyu yang dikumpulkan di Pulau Pandan Sumatera Barat
telur penyu yang dikumpulkan di Pulau Pandan Sumatera Barat
Berdasarkan hal tersebut pemerintah melindungi secara penuh semua jenis penyu yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki enam spesies penyu dari tujuh yang tercatat di dunia, yaitu penyu sisik, penyu belimbing, penyu lekang, penyu hijau, penyu pipih, dan penyu tempayan Penyu juga termasuk satwa yang masuk dalam daftar Appenidix I CITES.

  Jadi, apakah tertarik untuk makan telur penyu ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun