Pengelolaan banjir di Kota Palembang masih sangat bersifat adhoc dan sporadis! Belum ada upaya yang sungguh-sunguh dalam pengelolaan banjir secara komprehensif, yang ada kemudian hanya bersifat lokal dan hanya fokus pada sistem drainase setempat belaka!Â
Jadi jangan heran jika banyak ahli yang  mengatakan bahwa banjir disebabkan 'gorong-gorong yang hilang', atau masih kurangnya kolam retensi!
Sesungguhnya, genangan yang terjadi secara lokal akibat terhambatnya sistem drainase setempat tidak lepas dari pengelolaan dan pengendalian banjir dalam satu kesatuan hidrologi.Â
Pengelolaan  dan pengendalian banjir banjir kota Palembang sejatinya harus melalui pendekatan yang holistik: melalui pendekatan keruangan, pengelolaan sistem drainase terpadu dan partisipasi dari multipihak. Â
Pengendalian banjir tidak bisa hanya diatasi secara sporadis, sudah saatnya disamping merevisi Tata Ruang, Pemerintah Kota Palembang juga perlu menyusun kembali masterplan Pengendalian Banjir Kota Palembang.
Penanganan banjir untuk mengurangi intensitas dan durasi dalam jangka pendek memang diperlukan, tetapi penanganan untuk jangka Menengah dan  jangka Panjang sudah mendesak untuk dilakukan. Dan jangan menunggu sampai Palembang "Tenggelam"...