Mohon tunggu...
Rahma Devianty
Rahma Devianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa aktif dan pekerja keras

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perilaku Profesional Informasi dalam Pengelolaan Koleksi Pribadi melalui Diagram Lancaster

4 Juli 2022   15:08 Diperbarui: 4 Juli 2022   15:23 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perilaku informasi secara konseptual dibagi menjadi dua, yaitu perilaku penemuan informasi dan perilaku pencarian informasi. perilaku penemuan informasi ialah suatu tindakan atau perbuatan dalam menemukan informasi atau pesan yang belum diketahui proses atau metode dalam menemukan informasi tersebut. Sedangkan perilaku pencarian informasi ialah suatu tindakan atau perbuatan dalam mencari informasi atau pesan yang telah ditetapkan dengan berinteraksi pada sistem berbasis manual atau pun komputer untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai tujuan tertentu.

Perilaku Profesional Informasi selalu dituntut untuk berkembang dan bersaing dengan teknologi terkini. Seorang profesional informasi perlu melakukan pengembangan dan persiapan terhadap pengembangan skill, pengetahuan, maupun sosialisasi untuk bisa beradaptasi pada revolusi industri 4.0. Jika dirincikan pembekalan perlu ditingkatkan pada pengembangan akal, kecerdasan sosial, pengenalan novel dan pemikiran adaptif, kompetensi lintas budaya, pemikiran berkembang dalam teknologi komputer, transliterasi, transdisipliner, pola pikir desainer, ahli dalam manejemen kognitif, dan kolaborasi virtual. 

Seorang profesional informasi membutuhkan Langkah pasti yang tepat agar memudahkannya dalam temu kembali informasi yang telah disimpan. Semakin rapi dan teratur penyusunan koleksi, semakin mudah pula penataan dan temu kembali informasi tersebut. Penerapan penyusununan koleksi melalui diagram Lancaster dapat menjadi suatu titik terang karena metode ini mengklasifikasikan koleksi berdasarkan kesesuaian yang diinginkan user atau pengguna.

Koleksi cat Pribadi memiliki banyak macamnya dan sulit untuk diorganisir. Lambat laun cat yang tidak terorganisir dengan baik akan tergeletak atau bahkan tidak terurus dengan baik. Seorang Profesional Informnasi perlu memanfaatkan perilaku informasi dalam mengelola koleksi cat yang dimiliki. Dengan demikian, perilaku Profesional Informasi perlu suatu sistem atau metode pengorganisasian dalam pengelolaan koleksi cat pribadi secara cepat, efektif, dan efisien.

Profesional Informasi yang memahami konsep pengelolaan koleksi untuk mempermudah temu kembali informasi pasti membutuhkan metode cepat, efektif, dan efisien dalam praktek, yakni diagram Lancaster. Dalam kehidupan sehari-hari, pengelolaan koleksi menggunakan diagram Lancaster dapat dibilang efektif biarpun yang dapat melakukannya hanya profesional informasi atau seseorang yang memahami bagaimana cara efektif mengelola koleksi. Penggunaan metode Diagram Lancaster dalam pengelolaan koleksi pribadi seperti cat diharapkan mampu mempermudah user dalam mengindeks dan menemukan kembali informasi yang disimpan. Sehingga, penyusunan koleksi pribadi dapat dikelola dengan rapi dan mudah untuk digunakan kembali.

Dengan memahami metode diagram Lancaster, profesional informasi akan melakukan pengindeksan cat pada peralatan panahan seperti berikut.

Population of Document

Populasi peralatan seni lukis meliputi pensil, penghapus, penggaris, busur, jangka, pensil warna, krayon, kuas, kanvas, cat, stand, palet, dan gelas.

Selection and Aquisition

Saya menyeleksi Population of Document dan memilih cat, untuk mengindeksnya sebagai tujuan dari mengelola informasi ini.

Conceptual Analysis

Pada tahap ini saya menggolongkan cat berdasarkan jenis, merek,isi, warna, inisial

Description (Abstracting & Indexing)

Abstracting:

Pada tahap ini, data diolah menjadi ringkasan yang mengandung spesifikasi.

  • Jenis: cat akrilik, cat air, cat poster
  • Merek: Faber-Castell, Matou, Borobudur, Snowman, Aga
  • Isi: 6 ml, 12 ml, 15 ml75 ml
  • Warna: hitam, cokelat  tua, soga, maroon, merah, oranye, kuning, kuning gading, hijau tua, hijau muda, biru tua, biru muda, ungu tua, magenta, emas, putih

Indexing:

Setelah melakukan spesifikasi pada abstracting, dilanjut dengan pengkodean pada indexing.

  • Jenis: Cat Akrilik: AC ; Cat Air: AI ; Cat Poster: CP
  • Merek: Faber-Castell: fc; Matou: m; Borobudur: b; Snowman:s ; Aga: a
  • Isi: 6 ml: 6ml;12 ml: 12ml; 15 ml: 15ml; 75 ml: 75ml.
  • Warna: hitam: H; cokelat tua: CT; soga: S; maroon: MT; merah: MM; oranye: O; kuning: K; kuning gading: KG; hijau tua: HT; hijau muda: HM; biru tua: BT; biru muda: BM; ungu tua: UT; magenta: MG; emas: E; putih: P

Translation

Setelah melakukan pengkodean pada tahap indexing, dilanjutkan dengan menyusun kode-kode tersebut sehingga membentuk rangkaian yang dapat membantu menemukan cat atau koleksi. Susunan penerjemahan kode pada tiap cat adalah Jenis/merek/isi/warna.

Index of Document Representation

Hasil penerjemahan informasi dalam bentuk catatan dimasukkan dalam katalog. Katalog sederhana ini berisikan list seluruh cat yang saya miliki dengan kode masing-masing.

Document Store

Seluruh cat yang sudah dikelola dan mendapat label kode unik disimpan pada sebuah wadah kotak besar yang disusun secara abjad dari kiri ke kanan dan menyusun ke bawah.

Population of User

Pengguna/user informasi cat saya ialah saya dan anggota keluarga. 

Request

Pengguna atau user yang membutuhkan ialah adik saya yang meminta bantuan menemukan cat akrilik merek matou dengan isi 12 ml berwarna emas.

Conceptual Analysis

Saya membantu pengguna menemukan cat yang diminta dengan langkah awal menyusun keterangan. Cat akrilik merek matou dengan isi 12 ml berwarna emas dapat dikode dengan urutan Jenis/merek/isi/warna, maka akan menjadi A/m/12ml/E. Setelah mendapat kode ini, dicari pada katalog sederhana apakah ada atau tidak dalam koleksi saya. Ternyata saya memilikinya karena tertera dalam katalog. Kemudian saya mencari di dalam kotak besar dan memperhatikan abjad karena tersusun berdasar abjad.


Pencarian informasi oleh Profesional Informasi memerlukan ketelitian dan kefokusan yang baik agar dalam penyusunan, pengelolaan, maupun penyimpanan koleksi tidak mengakibatkan kesalahan yang merugikan. Dalam praktek penyusunan koleksi cat lukis pribadi menggunakan metode diagram Lancaster, Profesional Informasi perlu mengikuti aturan secara berurutan seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan di atas. Urutan pengindeksan yang benar menurut diagram Lancaster ialah Population of Document, Selection and Acquisition, Conseptual Analysis, Description (Abstracting & Indexing), Translation, Index of Document Representation, Document Store, Populatiion of User, Request, dan Conceptual Analysis. Setelah memahami seluruh tahapan dan berhasil mengindeks koleksi pribadi di rumah seperti cat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun