ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN MENURUT PRESPEKTIF KH. HASYIM MUZADI DAN ALHI TAFSIRÂ
Biodata PenulisÂ
 Rahmad Asifulloh, lahir di Lamongan pada tanggal 02 mei 2002 adalah  mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang sekarang bertempat  tinggal di Lamongan. Lulusan dari SD negri Wanar, SMP Negri 2 Pucuk, dan SMA  Negri 1 Babat.Â
Â
AbstrakÂ
Â
Islam adalah agama yang ramah terhadap alam semesta. Agama masa lalu  Ujian di semua tahap dunia, mulai dari pemeriksaan di zaman ketidaktahuan hingga  zaman teknologi. Statusnya sebagai agama yang ramah terhadap semua alam  Sekaligus sebagai pelengkap agama-agama sebelumnya, menjadikan Islam spesial.  Salah satu role yang bisa melihat dan mendapatkan privilege Islam adalah KH.  Hasyim Muzadi. Melalui implementasi pemikiran Islam Rahmatan lil Alamin, ia  berhasil menunjukkan wajah Islam yang unik, Dibandingkan dengan terminologi  Islam, Al-Qur'an bersifat komprehensif, holistik dan konstruktif Liberalisme, Islam  Progresif, Islam Nusantara, dll. Ada tiga Metode yang dia gunakan untuk  mempromosikan konsep: metode dakwah, metode hukum dan metode politik.  Ketiganya Membawa rahmat, kedamaian, dan kelembutan kepada Islam di negara bangsa Beragam agama, suku, suku, dan budaya.
Â
Islam is a religion that is friendly to the universe. Religion past Trials at all  stages of the world, from examination in the age of ignorance to the age of  technology. Its status as a religion that is friendly to all nature as well as a  complement to previous religions, makes Islam special. One of the roles that can see  and get the privilege of Islam is KH. Hashim Muzadi. Through the implementation of  Rahmatan lil Alamin's Islamic thought, he succeeded in showing the unique face of  Islam. Compared to Islamic terminology, the Qur'an is comprehensive, holistic and  constructive, Liberalism, Progressive Islam, Islam Nusantara, etc. There are three  methods that he uses to promote the concept: the da'wah method, the legal method  and the political method. All three Bring grace, peace, and tenderness to Islam in the  nation-state of Diverse religions, tribes, tribes, and cultures.
Â
PendahuluanÂ