Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam satu dekade terakhir, yaitu sebesar 28,36%. Bahkan, angka pernikahan pada tahun 2024 merupakan rekor yang terendah.
Banyak faktor yang menyebabkan penurunan angka pernikahan ini. Salah satunya adalah meningkatnya partisipasi perempuan dalam dunia kerja membuat banyak perempuan memilih untuk menunda pernikahan demi mengejar pendidikan atau karier.
Selain itu, media sosial juga ikut berperan. Konten-konten pernikahan di media sosial telah membuka ruang diskusi yang lebih terbuka tentang berbagai topik yang dulunya dianggap tabu dan aib yang tak perlu disebar.
Saya pun mengamati banyak konten yang berpotensi membuat perempuan muda jadi merasa takut dengan pernikahan. Contohnya adalah konten-konten berikut ini.
1. Cerita Suami Zalim
Banyak cerita tentang suami zalim di media sosial. Mulai dari suami yang melakukan kekerasan fisik, bermulut kasar, egois karena tidak mau tahu kesusahan istri dan menyerahkan semua tugas rumah tangga pada istri, sampai suami yang pelitnya minta ampun.
Ada juga kisah suami NPD alias kepribadian narsistik yang baru-baru ini viral. Mantan istrinya bilang, NPD-nya tak terlihat ketika mereka belum menikah dan baru terlihat setelah mereka menikah.
Hal ini menyebabkan netizen yang masih lajang jadi takut menikah karena mereka tidak bisa benar-benar tahu sifat dan kepribadian laki-laki sebelum menikahinya.
Faktanya, suami zalim seperti itu memang ada. Tapi, kisah suami  yang bucin, jor-joran sama istri, dan  menerima keadaan istrinya apa adanya juga banyak.
Jika cerita viral di media sosial lebih banyak menyuguhkan cerita suami zalim daripada suami yang penuh kasih sayang dan bertanggung jawab, maka wajar banyak perempuan  yang takut menikah.
2. Cerita Perselingkuhan
Saya mempunyai seorang keponakan yang merupakan perempuan angkatan gen Z awal dan belum menikah.