Beberapa hari yang lalu, saya melihat postingan sebuah akun Instagram yang menayangkan wajah Pamela Anderson, aktris pemeran Baywatch, dengan tampilan bare face. Pada caption-nya, akun Instagram tersebut menyebut jika Pamela Anderson seperti nenek-nenek.
Para netizen pun menuliskan komentar yang beragam. Komentar yang paling banyak di-like adalah komentar dari seseorang yang menulis bahwa wajar saja jika Pamela Anderson seperti nenek-nenek, dia sudah berusia 57 tahun. Walaupun begitu, dia masih tetap cantik dengan bare face-nya. Dia juga tampak sehat dan tubuhnya masih bagus.
Netizen lainnya menulis, memang apa salahnya jika menambahkan sedikit riasan di wajah? Itu tidak akan membuatnya sakit.
Dari banyak komentar yang saya baca, dapat diketahui jika bare face ini menimbulkan pro dan kontra. Padahal kalau dipikir, terserah Pamela Anderson saja mau wajahnya seperti apa.
Hanya saja, Pamela Anderson memang publik figur dan segala hal yang dia lakukan akan dinilai oleh masyarakat luas. Selebriti yang mengkampanyekan bare face tidak hanya Pamela Anderson saja, tapi ada juga Alicia Keys yang sudah terlebih dulu tampil bare face dalam berbagai acara.
Pada akun Twitter-nya, Alicia Keys mengaku tidak membenci penggunaan makeup. Ia hanya tidak ingin penggunaan  makeup menjadi sebuah tekanan untuk menutupi ketidaksempurnaan pada kulitnya.
Jadi, apa sebenarnya bare face ini?
Bare face adalah istilah dalam dunia kecantikan untuk menyebut kondisi wajah. Dikutip dari Cambridge Dictionary, bare face artinya kondisi wajah yang polos tanpa menggunakan riasan. Dalam kondisi tersebut, seseorang bisa melihat tampilan kulit wajah yang sesungguhnya.
Istilah bare face makin populer seiring maraknya kampanye self love. Kampanye tersebut mengajak setiap orang untuk menerima dan mencintai diri sendiri apapun kondisinya.
Dengan adanya kampanye tersebut, perempuan diajak untuk lebih percaya diri dan menampilkan diri mereka yang sebenarnya, termasuk menunjukkan flek hitam, bekas luka, hingga jerawat di wajah mereka.
