Mohon tunggu...
Rahma Juanita Paradilah
Rahma Juanita Paradilah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

saya Rahma Juanita Paradilah, seorang mahasiswa dan guru atau pengajar. saya pecinta seni, hobi saya menyanyi, menari, dan melukis. saya type orang yang pemalu dan pendiam

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pemilihan Bahasa dalam Proses Belajar Mengajar (Alih Kode dan Campur Kode)

11 Juli 2022   21:01 Diperbarui: 11 Juli 2022   21:04 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Dalam aktivitas belajar mengajar, pemilihan bahasa sangat berpengaruh. Agar proses belajar mengajar berjalan lancar. Pengaruh yang sangat besar ialah agar murid memahami apa yang disampaikan oleh guru. Begitupun apa yang disampaikan murid kepada guru.

Berkaitan dengan pemilihan bahasa yang digunakan dalam proses belajar mengajar biasanya menggunakan dua bahasa sebagai pengantar dalam pembelajaran, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Tetapi berbeda jika sekolah tersebut berstandar Internasional, maka bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris sebagai bahasa utama dalam proses belajar mengajar.

Alih kode dan campur kode merupakan ragam bahasa yang biasa digunakan dalam proses komunikasi atau berbicara. Kode ialah variasi atau ragam bahasa. Dalam berkomunikasi kode tersebut sering kita gunakan, seperti pada saat kita berkomunikasi atau berbicara dengan lawan bicara yang berbeda daerah bahkan negara. Dengan adanya alih kode dan campur kode tersebut maka bahasa yang digunakan beragam dan agar proses berkomunikasi berjalan lancar.

Menurut Chaer (2010:114), alih kode dan campur kode adalah penggunaan dua bahasa atau lebih, atau dua varian dari sebuah bahasa dalam satu masyarakat tutur. Jadi, alih kode adalah proses mengalihkan satu bahasa ke bahasa yang lain. Adanya alih kode karena adanya 1) penutur, 2) lawan bicara, 3) perubahan situasi karena adanya orang ketiga, 4) untuk menegaskan sesuatu, 5) dan sebagai penghubung bahasa.

Misalnya seperti, pada saat guru menerangkan pelajaran kepada murid-murid yang berbeda asal daerah. Contoh, guru berasal dari Jakarta , murid 1 berasal dari Jawa, dan murid B berasal dari Medan.

Contoh ilustrasi:

Murid A : Jon wes gelem opo ora?

Murid B : Kau ngomong apa Nang ? Ngomong yang Benar!

Murid A : Gue tadi ngomong lu paham gak?

Murid B : Oalah, enggak paham gue wkwk

Tetapi, pada saat guru berbicara dan bertanya kepada murid-murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun