Mohon tunggu...
Rahma AyuLarasati
Rahma AyuLarasati Mohon Tunggu... Dokter Umum/Dosen

Seorang Ibu yang ingin ambil andil dalam perubahan pemikiran umat agar dunia untuk anak - anaknya kelak lebih baik lagi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kok Bisa Cacing Hidup dalam Tubuh Manusia?

29 Agustus 2025   22:42 Diperbarui: 29 Agustus 2025   22:42 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Meninggalnya balita berusia 3 tahun bernama Raya yang disebabkan oleh infeksi cacing mendapatkan perhatian dari masyarakat. Anak kecil yang tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diketahui tinggal bersama ibunya yang mengalami masalah mental dan ayahnya yang juga menderita penyakit Tuberkulosis. Selama proses perawatan, tubuhnya dikeluarkan cacing hidup dengan total berat mencapai 1 kilogram. Bahkan hasil CT scan menunjukkan bahwa cacing dan telurnya telah menyebar ke bagian otak.

Mengapa cacing seberat 1 kilogram dapat hidup dalam waktu lama dalam tubuh manusia? Fenomena ini memang menggambarkan sifat utama parasit. Cacing atau dikenal dengan helminth, merupakan salah satu jenis parasit yang menumpang hidup pada inangnya, dalam hal ini manusia. Dengan kondisi kebersihan yang tidak memadai dan keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, cacing bisa dengan mudah menyebar dan kadang-kadang menyebabkan kerusakan serius pada individu yang terinfeksi.

Cacing bisa ditularkan melalui berbagai jalur (contohnya, melalui makanan, air, atau tanah yang tercemar, atau melalui kontak dekat dengan hewan). Sebagian besar infeksi cacing dapat diatasi dengan obat anti-cacing yang umum, tetapi infeksi yang tidak ditangani dapat berisiko, terutama bagi anak-anak atau lansia.

Pada infeksi akut, memang sistem imun mampu melawan cacing dengan mengeluarkan berbagai substansi yang disebut sitokin, yaitu sitokin IL-33 dan IL-25 yang menyebabkan pengeluaran lendir untuk mengeluarkan cacing. Demikian juga sistem imun dapat mengaktifkan sel makrofag untuk melawan dan membunuh cacing.

Namun, proses ko-evolusi antara cacing dan inangnya membentuk mekanisme yang menghalangi respon imun yang berlebihan agar cacing dapat bertahan dan menyelesaikan siklus kehidupannya. Cacing memproduksi beragam molekul yang berbeda, sering kali sangat khusus, yang mengubah lingkungan mikro di sekitarnya, merubah kepadatan jaringan, atau memengaruhi jenis sel imun tertentu.

Ketika infeksi bertahan lama, cacing mampu mengeluarkan zat yang mampu mendukung untuk bertahan hidup di tubuh manusia. Respon imun yang sebelumnya gahar, diubah menjadi tenang dengan munculnya sel -- sel T regulator. Selain itu, cacing juga mampu menghasilkan berbagai zat berupa protein terlarut, asam lemak dan karbohidrat yang mampu memodulasi sistem imun inang. Zat -- zat ini mampu menekan radang, disaat bersamaan, menstimulasi sel T regulator yang semakin membuat cacing menghindari respon imun inang.

Setelah mempelajari hal ini layaknya kita paham bahwa pencegahan infeksi cacing sangat penting dilakukan. Untuk itu marilah kita melakukan berbagai upaya seperti mencuci tangan di air yang mengalir, memasak makanan dan air minum sampai matang, membuang sampah pada tempatnya, serta menghindari kontak dengan tanah. Untuk anak -- anak juga dianjurkan meminum obat cacing sesuai jadwal, yaitu pada anak usia diatas 2 tahun diberikan setiap 6 bulan sekali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun