Mohon tunggu...
Rahensyah Azhar
Rahensyah Azhar Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Mahasiswa Arsitektur Universitas 17 Agustus 1945

Selanjutnya

Tutup

Nature

KKN Untag Surabaya: Stimulasi Urban Farming untuk Membangkitkan Ekonomi dan Kesehatan Mental Masyarakat akibat Pandemi

28 Agustus 2020   16:00 Diperbarui: 28 Agustus 2020   23:17 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berawal dari Penemuan benih semangka yang tumbuh di tepi sungai tanpa adanya perawatan maupun pemupukan. (Sumber: dokpri)

Sidoarjo - Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan virus yang menyebabkan perubahan gaya hidup baru (new normal) pada hampir setiap negara dan setiap lini kehidupan. Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak cukup besar akibat pandemi ini. Dalam penanggulangannya, Pemerintah Indonesia berusaha mengurangi dampak dari berbagai sektor, terutama dari sektor kesehatan dan pengembangan teknologi untuk vaksin. 

Tak lupa, penguatan masyarakat merupakan salah satu program yang dirasa mampu untuk menanggulangi dampak mikro pada bagian terendah sistem masyarakat yaitu RT / Rukun Tetangga. Masyarakat Indonesia yang terbiasa gotong royong dan bekerja sama, merupakan salah satu kekuatan yang dapat memberikan dampak positif di masa pandemi apabila dilakukan di seluruh Indonesia secara serentak dan efektif.

Masyarakat pada Perumahan Griya Permata Hijau RT 05 RW 03 dalam masa Pandemi ini termasuk dalam masyarakat yang terdampak cukup besar. Dampak tersebut merupakan dampak ekonomi dimana terdapat dampak seperti kepala keluarga yang dirumahkan dari pekerjaannya, menurunnya penghasilan akibat pengurangan operasional, dagangan yang tidak laris, bahkan proyek yang sepi dan dibatalkan sehinnga berdampak pada pegawai maupun tukang dibawahnya. Dampak ekonomi ini disertai dengan naiknya bahan baku secara mikro karena berkurangnya produksi dan kelangkaan barang.

Selama Pandemi, masyarakat perlahan melakukan pengelolaan lahan-lahan disekitar rumah maupun lahan kosong pada rumah / tanah yang tidak terawat (hal ini tidak pernah dilakukan sebelumnya). Masyarakat mulai bercocok tanam dengan benih seadanya yang berasal dari sisa sisa rumah tangga. Dari kebutuhan dan minat masyarakat ini, Ketua RT beserta penulis memberikan edukasi terkait urban farming yang baik dengan stimulan bantuan berupa benih maupun pupuk yang nantinya dapat ditanam masyarakat bahkan pada halaman rumah ataupun pagar yang sempit secara mandiri (tidak bersama-sama). Benih yang dipilih merupakan benih tanaman sayur ataupun buah yang dapat tumbuh didataran rendah, dikonsumsi sendiri, maupun dijual kembali secara online di masyarakat sekitar.

Pertanian Perkotaan Tepi Sungai (Riverside Urban-Farming) merupakan sebuah konsep pertanian yang dikelola oleh masyarakat untuk menanam, memanen, dan menjual produk pertanian yang ditanam di pinggir sungai, saluran rumah tangga, halaman rumah, maupun pagar rumah. Selanjutnya dapat dijual pada sebuah grup online lokal dengan rekening bersama (dikelola RT/RW) yang memaksimalkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dari hasil/produk masyarakat sendiri.

Produk pertanian dapat berupa Sayur, Buah, atau bahkan hasil peternakan Ayam pada beberapa warga yang berminat untuk beternak ayam pada lahan yang masih kosong. Program Kerja yang dilakukan adalah Stimulasi Riverside Urban-Farming dalam rangka meminimalisir dampak pandemi COVID-19. Dalam Program ini, berawal dari Tepi Sungai merupakan area yang selama ini tidak terawat, namun ternyata dapat memberikan hasil yang memuaskan dengan tumbuhnya semangka yang bahkan tidak dirawat intens oeh masyarakat.

Dalam 12 hari pelaksanaan kegiatan, masyarakat sangatlah antusias dalam menyambut adanya Program ini. Program ini termasuk diantara beberapa Program yang rencana akan dilaksanakan oleh Panitia RT, namun terkendala dengan COVID-19 sehingga anggaran yang ada dialihkan untuk pengadaan desinfektan dan berbagai peralatan untuk sosialisasi wabah pandemic COVID-19.

Analisa Potensi Lahan Tepi Sungai bersama Bapak Heru Prubo (Bendahara RT) (Sumber: dokpri)
Analisa Potensi Lahan Tepi Sungai bersama Bapak Heru Prubo (Bendahara RT) (Sumber: dokpri)

Analisa Lahan Kosong yang berpotensi dapat diolah bersama dengan Ketua RT Bapak Supardji (Sumber: dokpri)
Analisa Lahan Kosong yang berpotensi dapat diolah bersama dengan Ketua RT Bapak Supardji (Sumber: dokpri)

Dampak Positif Jangka Panjang yang akan dihasilkan dari Program ini antara lain sebagai berikut :

  • Memberikan efek terapi dalam masa-masa sulit pandemi. Dalam Jurnal Penerapan Hortikultura Terapi untuk Meningkatkan Sekf-Efficiacy pada Lansia disebutkan bahwa Kegiatan bercocok tanam yang menggunakan media tanaman dengan tujuan yang bermacam-macam (Hortikultura) dapat dilaksanakan sebagai suatu program terapi bagi individu. Hortikultura terapi adalah salah satu teknik intervensi yang menggunakan media tanaman, aktivitas berkebun dan kedekatan terhadap alam yang digunakan sebagai program terapi dan rehabilitasi (Davis, 1994).
  • Memberikan efek positif terhadap perputaran ekonomi mikro masyarakat. Masyarakat dapat melakukan penghematan uang untuk membeli sayur untuk kebutuhan sehari-hari dan dapat menjual hasil tanaman untuk selanjutnya dibelikan benih kembali. Ekonomi dapat bangkit apabila daya jual akan produk dan perputaran ekonomi secara lokal meningkat.
  • Dapat mencukupi kebutuhan nutrisi untuk kesehatan dari sayur dan buah yang ditanam sendiri. Dengan menanam sayur dan buah secara mandiri, masyarakat dapat meminimalisir kontaminasi pestisida, kuman, bakteri, maupun virus yang terbawa dari membeli bahan makanan diluar.
  • Lahan yang sebelumnya terbengkalai dapat terawat dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Lahan yang tidak terawat dapat dihuni oleh hewan liar yang berbahaya dan tidak sesuai dengan tempatnya (berbeda dengan habitat) karena berada dilingkungan perumahan modern.
  • Dapat mengisi waktu luang dan kegiatan mandiri. Dapat dikerjakan oleh berbagai usia, kapanpun, dan dikerjakan secara mandiri dirumah masing-masing tanpa harus berkumpul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun