Mohon tunggu...
Rahel Adventia Dinata
Rahel Adventia Dinata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang memiliki minat dalam bidang media. Selain itu memiliki hobi dalam menonton film dan membaca novel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jurnalisme Warga: Sumber Berita Hoax?

14 Oktober 2023   18:59 Diperbarui: 14 Oktober 2023   19:01 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com/photo/a-woman-holding-microphone-while-reporting-10464472/ 

Jurnalisme warga memang memberikan berita terkini dan cepat bagi pembacanya, namun hal ini menjadikan berita yang dihasilkan sangat rawan menjadi berita hoax dan hal ini merupakan salah satu kekurangan jurnalisme warga. Meskipun jurnalisme warga biasanya lebih dekat dengan kejadian atau peristiwa yang terjadi, namun terdapat beberapa warga yang tidak memastikan kebenarannya secara detail terlebih dahulu sebelum mempublikasikan berita.

Maka seringkali berita-berita yang disebarkan tidak memiliki fakta yang akurat dan bahkan menjadi berita hoax. Ditambah latar belakang para jurnalisme warga yang kurang memiliki pemahaman mengenai penulisan berita, maka memungkinkan banyak berita-berita yang dipublikasikan memiliki fakta ataupun data yang tidak akurat.

Sumber: Instagram.com/@cetul.22
Sumber: Instagram.com/@cetul.22

Contoh Jurnalisme Warga di Indonesia

Salah satu contohnya, berita pada beberapa waktu lalu sempat viral di masa pandemi covid-19. Video tersebut menunjukkan seorang warga yang telah mendapatkan vaksin covid-19 dan ia percaya bahwa vaksin tersebut mengandung microchip, karena sebuah koin logam menempel di tubuhnya.

Video tersebut dipublikasikan dan viral sehingga banyak masyarakat yang percaya serta menolak anjuran pemerintah untuk mengikuti vaksinasi. Hal ini dikarenakan warga yang membuat video tersebut tidak memastikan ulang kebenaran mengenai vaksin tersebut dan langsung mempublikasikan videonya.

Contoh tersebut merupakan satu dari sekian banyak berita jurnalisme warga yang tidak memastikan kebenarannya terlebih dahulu dan menjadi berita hoax yang membahayakan masyarakat. Maka, dapat dikatakan bahwa jurnalisme warga ini memberikan kebebasan bagi masyarakat dalam menyalurkan informasi, namun juga memberi dampak buruk bagi warga lainnya jika tidak mencari tahu lebih dalam mengenai beritanya.

Melihat hal tersebut, kita sebagai warga pembaca berita maupun sebagai warga yang menulis dan menyampaikan berita perlu bertindak bijak. Sebagai warga yang membaca berita, meskipun bukan berita dari jurnalisme warga, kita perlu untuk cross check dan tidak semata-mata langsung mempercayai suatu berita yang kita baca.

Sebagai warga yang bijak, perlu lebih dari satu sumber berita yang kita baca jika menerima suatu informasi. Selain itu, kita perlu mencari data atau fakta yang jelas dan terpercaya saat menerima berita atau informasi.

Sedangkan, warga sebagai penulis berita perlu memberikan informasi yang sudah dipastikan kebenarannya terlebih dahulu. Selain itu, beri sumber yang jelas jika memberikan data atau fakta tertentu.

Sebagai masyarakat di era teknologi modern ini, kita sebagai pengguna media perlu bersikap bijak dan bertanggung jawab untuk sekadar membagikan link berita ataupun menulis berita. Jangan sampai berita yang kita bagikan dapat memberi dampak buruk bagi sesama maupun orang-orang terdekat kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun