Mohon tunggu...
Rahayuning Harny
Rahayuning Harny Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Namaste... :-)\r\n======================= \r\nPlease visit my blog here http://harnyrahayuning.blogspot.com - \r\nhttp://trytowritelittle.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Harapan Itu Masih Ada...

16 Agustus 2010   08:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:59 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menelaah sebuah posting di kompasiana dot kom yang dibuat oleh Lazuardi Ansori pada 13 Agustus 2010 dengan judul “Muhammad Vs Yesus” (Kami Bukan Domba Aduan) sungguh menarik. Dijabarkan bahwa ada sebuah akun twitter seseorang yang isi statusnya penghinaan terhadap Yesus (Salam A'laika). Kemudian disusul dengan adanya sebuah akun twitter yang nampaknya seperti balasan terhadap akun yang pertama, yang isi statusnya hampir semuanya  tentang penghinaan terhadap Nabi Muhammad (semoga keselamatan dan rahmat ditujukan pada Beliau). Bisa ditebak bahwa memang hal tersebut nampaknya sengaja dilakukan oleh oknum tertentu yang  ingin memecah belah kerukunan antar umat beragama di negeri ini. Ada oknum yang ingin mengadu domba. Nah, di postingan tersebut, Lazuardi Ansori mengetengahkan suatu alternatif yang manis menanggapi kedua akun tersebut."Biarkan mereka mencoba mengadu kita dengan rumus pengaduan domba. Kita akan lawan dengan cara berfikir yang bukan domba, bahwa anda adalah manusia yang penuh kasih yang diberikan Tuhan sebuah anugerah yang bernama rasa cinta serta akal sehat". Dan, ia melanjutkan lagi bahwa Kalau kita ternyata memilih menjadi domba, sudah barang tentu yang menang adalah pengadu, bukan salah satu domba yang beradu. Dan yang tak kalah menarik adalah komentar dari para kompasianer yang menandai bahwa sesungguhnya mereka tidak terprovokasi oleh hal seperti itu. Ternyata para anak bangsa masih banyak yang pro dengan kedamaian dan kerukunan  umat beragama. Apapun agama yang kita anut namun hendaknya kita tetap menjaga kesatuan negara republik ini dengan menghargai sesama anak bangsa. Mari kita tetap menegakkan ibadah sesuai dengan agama kita masing-masing namun tetap dengan semangat menghargai dan menghormati sesama. Berikut, antara lain komentar yang di dapat: Topan Ripan :ada satu pilihan lagi.. yakni tidak marah sama sekali, tidak merasa terhina sama sekali. tidak solider ? tidak membela ?justru dengan tidak marah dan tidak merasa terhina adalah solidaritas dan pembelaan pada kedua tokoh tersebut. salam, topan switopr : terasa adem… Nicholaus Prasetya : setuju bang! jangan mau diadu domba :-) noor maryam : bagi saya segala bentuk penghinaan terhadap agama, apapun itu agamanya adalah suatu hal yang sia-sia…bentuk pembelaan seorang umat terhadap agamanya adalah dengan mempelajari agamanya secara lebih mendalam dan meluruskan kesalahpahaman atau fitnah dengan ilmu, hikmah & kebijaksanaan, karena bagaimana bisa seseorg membela sesuatu jika dia belum mengetahui secara lengkap apa yg dibelanya, jika tidak tahu maka diam itu lebih baik… art : kata aa gym mah … jika yang keluar dari mulut seperti comberan… bisa ditebak manusia seperti apa dia yang sebenarnya…atau karena cuap-cuap di dunia maya, sehingga merasa tidak dikenali… maka mereka berkomentar seenaknya…. leak barak : politik :”de vide et impera” paling gampang diterapkan pada masyarakat yang fanatik jadi tinggal kasi bensin dikit langsung terbakar deh…..!! >>balasan komen terakhir dari Lazuardi Ansori: fanatisme tidak selalunya berkonotasi negatif… fanatisme terhadap sikap santun Rasulullah misalnya...saya ambil dari komennya mbak noor : bentuk pembelaan seorang umat terhadap agamanya adalah dengan mempelajari agamanya secara lebih mendalam dan meluruskan kesalahpahaman atau fitnah dengan ilmu, hikmah & kebijaksanaan, karena bagaimana bisa seseorg membela sesuatu jika dia belum mengetahui secara lengkap apa yg dibelanya, jika tidak tahu maka diam itu lebih baik…salam >>> yessy abdi : betul, dari sejarah, belanda menggunakan taktik devide et impera, dan berhasil bercokol selama 350 th… ini memang kelemahan bangsa kita, gampang diadu domba (ternyata sampe sekarang juga ya… ck ck ck… kok gak sadar-sadar ya?) D. Nugroho Kusuma : Saya salah satu yg sepaham dengan anda, memang kalau nurutin hawa nafsu bs ancur2an deh. Sy pun sering tanpa sengaja baca postingan atau komen yg sgt menyakitkan ttg Islam, mungkin waktu itu muka saya udh semerah bara. Tp saya tahu percuma membalas mereka dg melakukan hal yg sama, kejahatan koq dibalas dg kejahatan. Satu lagi pak, keragaman keyakinan diluar Islam itu juga dikondisikan Tuhan, bukan berarti Tuhan menyuruh kita utk membantai mereka toh. indra gunawan : salam kenal. Tuhan tidak perlu dibela. Tuhan yang begitu maha kuasanya perlu dibela sama hambanya yang munafik & kotor ini? tidaklah, takkan sanggup kita. Banyak orang beragama tapi tak kenal siapa Tuhannya. Banyak yang punya agama seperti memegang member card club tertentu. Eksklusif ? itu aku, Banyak anggota ? itu clubku. Terkenal lho! Sedihnya lagi, agama di dunia sekarang adalah uang ( urusan perut ). Panggil pengkhotbah pake uang, bikin rumah ibadah pake uang,bahkan pake pelancar ijinnya juga pake uang. Konflik palestina juga kan tentang wilayah,hak hidup, cari makan yg mana seluruhnya ujung2nya uang. Buat jadi teroris aja kudu sibuk nyari uang buat perekrutan,pelatihan & operasional. Membela Tuhannya? Nabinya? agamanya? bukan…..tapi kepentingannya sendiri. nama Tuhan telah dicatut (diselewengkan), sorry kepanjangan koment Zedan Friend : Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash ra, bahwasannya Rasulullah saw bersabda, “Di antara dosa-dosa besar itu ialah orang mencaci ibu-bapaknya”. Ditanya pula, “Bagaimana orang mencaci ibu-bapaknya?” Beliau bersabda, “Ya, ia mencaci ayah seseorang, maka orang itu mencaci ayahnya (membalas), ia mencaci ibu seseorang, dan orang itu mencaci ibunya”.  (Muttafaq`alaih). Muslim sejati mana berani menghina Nabi-nabi, bahkan berhala orang lain sekalipun. Karena orang itu akan berbalik akan menghina. Wahyuni Susilowati : Jawablah dengan keteladanan akhlak yang baik. Keburukan dalam bentuk apapun akan selalu menjadi bagian dari kehidupan, tugas kita adalah menjaga diri agar tidak terseret di dalamnya. Salam Ukhuwah pradnya paramitha : sejukkk… semoga posting ini bisa meredam si bandar tukang adu domba, hehehe…. Ivan Kosasih : Saya setuju, marilah kira bersama-sama tidak teradu domba oleh akun-akun bermasalah seperti itu. Kretek Smokingman : Islam satu-satunya agama yang membenarkan mukjizat kelahiran Isa Al Masih (Yesus), mengakuinya sebagai nabi dan ditinggikan kedudukannya. Tidak ada pembenaran buat orang Islam menghina (Yesus). Jika Kristiani menganggap Isa adalah Tuhan, itu interpretasi kepercayaan masing2. Bagi umat Islam, dia nabi yang dimuliakan… elok fatmawati : tidak usah di tanggapi lewatin ajaalah , aku sdh membaca dua2nya ,mereka yg saling menghina adl org2 yg tidak mengerti, tdk faham n sok tahu…, kita doain aja.. ahmad doni : makasih mas “masukan”-nya. Mari kita bergandengan tangan, boleh merasa panas dan merasa suatu agama perlu dibela. Namun tunjukkanlah secara baik dan benar, seperti yang mas katakan di atas, JANGAN TERPANCING EMOSI (dan itulah yang ingin saya katakan sebelumnya. Namun keduluan deh. - -” hehe, tapi makasih mas sindirannya. Semoga bermanfaat) Semoga saling sabar dan memahami dalam bermasyarakat.  sukses buat mas ragile: Kalo ibaratnya para rasul itu jendral maka para juru dakwah dan umatnya itu kopral. Nah para kopral ini yg suka petentang petenteng soak jagoan bela atasan, padahal atasannya kalem2 aja. Nice post, thanks anastasia Gonzalez : A very soothing posting, menyenangkan kalau semua orang berpikiran yang sama. Setuju dengan pernyataan Tuhan tidak perlu dibela. Sangat menenangkan dan menentramkan mas tulisannya, terimakasih banyak sudah berbagi. Jonny Hutahaean : aku sempat frustasi melihat keadaan ini. Tetapi setelah membaca tulisan dan tanggapan ini, hatiku agak lebih sejuk. Masih banyak umat di kedua pihak yg masih punya hati nurani, yg menjadikan agama sebagai jalan ke Tuhan, bukan sebagai jalan ke Uang.  >>> Lazuardi Ansori: masih banyak koq om yang masih peduli dengan cinta kasih ini… hanya saja, berita tentang “pertentangan” lebih mudah menyebar daripada kabar tentang kedamaian…salam… Awaluddin MADJID : bijak, mengajarkan semua orang untuk tidak jadi VS, yang akhirnya menjadi VS untuk dirinya sendiri. >>> Lazuardi Ansori : mari ajak semuanya untuk terlebih dahulu bercermin…menyibukkan diri untuk mencari kekurangan diri, sehingga tdk punya waktu untuk mencari kelemahan org lain…salam…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun