sumber : kompas.com
Tahun lalu kita menyambut tahun yang baru dengan diawali banjir, lalu tahun
2021 ini yang baru menginjak hitungan minggu, kita sudah diselimuti duka.
Belum usai pandemi covid-19 yang memakan banyak korban, Indonesia
kembali beduka atas terjadinya berbagai peristiwa/bencana. Setelah peristiwa
jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, BNPB mencatat ratusan bencana yang
telah terjadi di Indonesia pada tahun 2021. Bencana-bencana tersebut antara
lain banjir, tanah longsor, gempa bumi dan juga gunung meletus.
Berikut ini bencana alam yang terjadi pada awal tahun 2021 di Indonesia :
1. Banjir
Di awal tahun ini, provinsi Kalimantan Selatan mengalami banjir yang
terparah. Beberapa daerah yang terkena banjir, diantaranya Kabupaten
Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut,
Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar Baru.
Intesitas curah hujan yang tinggi memicu air sungai yang meluap hal itu
menyebabkan banjir. Puluhan ribu rumah terendam, ratusan ribu jiwa
mengungsi, puluhan jiwa meninggal
Sejak 4 Januari 2021, Gunung Merapi memasuki fase erupsi. Masyarakat
yang tinggal di wilayah lereng Gunung Merapi dihimbau untuk harus
selalu waspada dengan potensi erupsi yang terjadi.
Pada Sabtu (16/1/2021) Gunung Semeru yang berada di wilayah
Kabupaten Malang dan Lumajang mengeluarkan awan panas sejauh 4,5
kilometer
Pada Minggu (10/01/2021) Bencana tanah longsor melanda daerah
Cianjur, Kecamatan Naringgul, Jawa Barat.
Dikarenakan curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan banjir dan tanah
longsor. Akibat peristiwa ini beberapa warga diharuskan mengungsi
untuk sementara waktu.
4. Gempa Bumi
Pada Jumat (15/1/2021) terjadi Gempa berkekuatan 6,2 Skala Ritcher
(SR) di daerah Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. 6 Km
arah Timur Laut Majene dan berkedalaman 10 Km.
Gempa Bumi di Majene berdampak pada 300 rumah rusak, 1 puskesmas
& 1 koramil rusak berat, 8 orang meninggal, 637 terluka, dan 15.000
pengungsi. Sedangkan di Mamuju berdampak pada rusaknya Kantor
Gubernur SulBar,2 Rumah sakit & 1 Hotel rusak berat, memakan 34
korban jiwa.
Â
Penulis : Rahayu Lestari Mahasiswa STISIP WIDURI