Mohon tunggu...
Rahadi Wangsapermana
Rahadi Wangsapermana Mohon Tunggu... Pemerhati Perang Asimetris

Kemajuan bangsa sangat bergantung pada kepemimpinan yang memahami kearifan lokal, mengoptimalkan kekuatan agraris dan maritim, serta menjaga kebhinnekaan dari ancaman perang asimetris, baik secara internal maupun eksternal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Old Money, OKB dan OKBA: Gengsi, Gaya, dan Gelar Sosial

3 Agustus 2025   10:32 Diperbarui: 3 Agustus 2025   10:32 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pura-pura Kaya, Sumber : Istimewa

Di suatu pesta arisan sosialita Jakarta, aroma parfum mahal bertabrakan dengan suara cekikikan ala telenovela Latin. Di pojok ruangan, seorang perempuan dengan tas seharga cicilan rumah subsidi berbisik kepada kawannya: "Dia old money, jadi wajar gayanya kalem." Kawan di sebelahnya mengangguk, lalu menimpali sambil menyentuh bros emasnya, "Tapi si itu OKB, ya ampun... dari ujung rambut sampai ujung rekening, semuanya teriak 'baru kaya!'"

Begitulah: old money dan orang kaya baru (OKB), dua kasta dalam dunia harta benda, kini makin sering diperbincangkan, terutama oleh mereka yang... sebenarnya tidak keduanya, tapi gemar bergosip.

Dari Eropa ke Instagram

Istilah old money pertama kali digunakan di abad ke-19 oleh masyarakat Eropa dan Amerika, untuk menyebut keluarga-keluarga yang hartanya sudah numpuk sejak zaman kakek buyut berkuda dan berburu rubah, bukan sejak proyek tol atau endorse skincare viral. Mereka biasanya keturunan bangsawan, industrialis tua, atau---dalam beberapa kasus---pemilik tambang garam yang diwariskan turun-temurun.

Bangsawan Ingris berburu Rubah, Sumber : Istimewa
Bangsawan Ingris berburu Rubah, Sumber : Istimewa

Istilah ini mulai populer secara global ketika majalah-majalah gaya hidup kelas atas seperti Tatler dan Town & Country mulai mengulas gaya hidup para pewaris kekayaan yang low profile, tapi dompetnya high volume. Namun, ledakan viralitas istilah old money muncul belakangan, ketika TikTok dan Instagram mempopulerkan "old money aesthetic" --- gaya berpakaian seperti bangsawan, meski saldo dompet lebih mirip rakyat jelata.


Majalah Orang Kaya yang banyak mengulas kesederhanaan Old Money, Sumber 
Majalah Orang Kaya yang banyak mengulas kesederhanaan Old Money, Sumber 
Netizen kita menyambutnya dengan gegap gempita, lalu muncullah tren baru: OKBA alias Orang Kaya Baru Aesthetic. Ini adalah OKB yang bergaya old money, biasanya ditandai dengan outfit berwarna netral, foto-foto di lapangan golf (meski belum bisa main), dan caption bijak yang terkesan penuh renungan, walau aslinya hasil googling.

Antara Gaya dan Upaya

Old money sejati biasanya tampil kalem, bukan karena mereka tak mampu beli Gucci setiap minggu, tapi karena mereka sudah bosan. Sepatu kulit mereka mengkilap, bukan karena baru beli, tapi karena diwariskan dari ayahnya---beserta bisnis perbankan keluarga. Mereka tidak foto-foto depan private jet, sebab, ya... itu memang kendaraan sehari-hari, bukan properti foto pre-wedding.

Sebaliknya, OKB punya semangat: segala sesuatu harus tampak. Mereka merayakan pencapaian dengan pesta, unggahan Instastory, dan tentu saja, unboxing tas limited edition. Mereka bukan tidak tahu sopan santun, hanya saja kegembiraan atas kekayaan baru kadang membutakan tata krama.

Gila merek melanda kemana-mana hingga banyak brand kw yang menjadi target pembeli yang ingin merasakan barang branded, Sumber: Istimewa
Gila merek melanda kemana-mana hingga banyak brand kw yang menjadi target pembeli yang ingin merasakan barang branded, Sumber: Istimewa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun