Ubi rebus sederhana pun seolah menjadi hidangan istimewa, karena dimakan dalam kebersamaan.
Dari situ saya belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari hal besar, melainkan dari kesediaan berbagi di saat-saat kecil namun bermakna.
Kerja bakti, dengan segala kesederhanaannya, adalah simbol kuat tentang bagaimana masyarakat Indonesia membangun diri.
Ia mengajarkan bahwa pembangunan tidak selalu harus menunggu proyek besar pemerintah, melainkan bisa dimulai dari langkah kecil: membersihkan selokan, menanam bunga di pinggir jalan, atau memperbaiki bangku taman.
Karena itu, setiap kali saya mengikuti kerja bakti, saya merasa seperti kembali menemukan akar budaya kita: gotong royong.
Sebuah nilai yang menjadi perekat bangsa, dan yang kini semakin perlu dirawat agar tidak tergerus oleh gaya hidup individualistis perkotaan.
Penutup
Di RT 002 RW 005, Kelurahan Baktijaya, kerja bakti mungkin hanya berlangsung beberapa jam setiap bulannya.
Namun, dampaknya jauh lebih lama: lingkungan jadi lebih nyaman, hubungan antarwarga lebih erat, dan rasa memiliki terhadap kampung semakin kuat.
Jadi, jika hari Minggu nanti ada ajakan kerja bakti, jangan ragu untuk hadir. Percayalah, Anda tidak hanya sedang menyapu jalan atau mencangkul tanah, tetapi juga sedang menyapu jarak antarhati dan mencangkul rasa kebersamaan.