Seorang kawan, atau tepatnya sudah seperti adik dalam pergerakan. Dulu, turut aktif dalam episode reformasi yang meninggi, 20-an tahun yg lalu. Kemarin malam dia mengirim dua lembar foto dengan dibubuhi keterangan teks.
"Mas, monggo mampir ke lahan kami. Niatnya jadi training center dan sekalian edu park kecil-kecilan lah."
Kemudian dia menambahkan.
"Kapan-kapan mampir ya mas, sudah ada posko perjuangannya juga..jadi bikin kopi dan berteduh ngopi nya dah aman..(ikon tertawa)."
Saya membacanya dengan saksama sambil tersenyum dan hati yang membuncah penuh kebanggaan.
Duapuluh tahun yang lalu, dari sebuah basis perlawanan kampus swasta di Kota Malang, kami sama-sama berjuang menggulingkan pemerintahan orde baru dengan sebuah keyakinan membara bahwa negeri ini harus lebih baik.
Ya! Perjalanan kehidupan politik memang tidak seindah yang kita rencanakan. Meski demikian, adik satu ini tidak pernah kehilangan cintanya kepada negeri dan kaum Mustadh'afin yang dibelanya sejak dulu.
Dampak PHK dan Urban Farming
Singkat cerita, keesokan harinya saya langsung meluncur ke lokasi urban farming tersebut. Lahan di pinggir Situ Rawa Besar, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
Tidak butuh waktu lama, saya tiba di Lokasi. Saya langsung menemui kawan pemilik urban farming sambil menyeruput secangkir kopi. Obrolan pun mulai mengalir deras.