“Saya tinggalkan semua. Saya tak mau menulari orang tua dan orang-orang sekitar,” katanya.
Lalu apa yang dirasakannya saat di rumah sakit di Jakarta?
Shock! Itu yang dirasakan Yuli. Bagaimana tidak, melihat setiap pasien yang sepenanggungan denganyya, minum obat dengan jumlah sedemikian banyak. Antara 13 - 20 butir obat. Sekaligus menjalani obat suntik selama 6 bulan. Setiap hari, kecuali Sabtu minggu libur suntik. Dirinya pun harus mengkomsumsi obat 13 macam obat setiap harinya! Dan itu harus dijalaninya selama 2 tahun. Tak terbayang di benaknya.
Stigma Negatif, Ditolak Ibu Kost
Masalah belum berhenti. Tinggal di Jakarta untuk menjalani pengobatan 2 tahun, mengharuskannya untuk punya tempat tinggal. Di satu sisi butuh biaya untuk transportasi dan hidup. Pekerjaan tak punya, biaya hidup ditanggung sendiri. Beruntung kemudian ada bantuan dari Global Fund yang sedikit banyak bisa menutupi biaya keseharian.
Tak punya saudara di Jakarta, membuat Yuli harus kost. Mencari kost ternyata bukan hal yang mudah, seiring dengan penyakitnya.
“Ibu kost menolak, diusir, karena tau saya kost karena berobat. Uang dikembalikan padahal baru sehari,” tuturnya, yang membuatnya esok harinya karena shock, TB belum diobati, batuk keluar bercak darah.
Beruntung ada kost yang menerima, saat Yuli terpaksa mengaku bekerja, dan merahasiakan misi pengobatannya. Selama setahun disamping setiap hari datang ke RS Persahabatan untuk menunaikan ‘ritualnya’ minum obat, Yuli juga membantu suster. Dari sekadar menyediakan kapas, membopong pasien dari bajaj dan lain-lain. Ia senang melakukannya bersama pasien lainnya yang mengidap penyakit sama, TB.
Kesibukkannya selain menjalani pengobatan itu, membersitkan semangat baru. Semangat hidup untuk bermanfaat bagi orang lain. Bagaimana Yuli turut merasakan derita orang-orang yang mengidap TB, menjalani pengobatan yang cukup lama. Inspirasi pun muncul dalam benak dirinya dan 10 rekan-rekan pasien TB.
“Ya Allah, kalau saya sembuh, selain ibadah, saya mau tolongin orang-orang seperti ini,” inspirasi Yuli saat membantu orang-orang penderita TB.