Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Traveler Madyanger Fiksianer #MuseumLover

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger #MuseumLover email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Jiwa Anarki

26 April 2014   04:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:11 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398435985374644975

***

seberapa jauh langkah memenggal kaki waktu?
menembus lapuk usia jaman sejak hulu
di hamparan renta bumi hunian
antara lapisan atap langit penciptaan

menakar jiwa jiwa bergulir di batang karma
sisakan ampas di dinding dinding tak berTuhan
atas kasih yang hilang antar sesama
pada cinta yang pupus tinggalkan pucuk pucuk penderitaan
jua welas asih yang disapu tsunami dekadensi etika

siapa manusia?
yang tega menancapkan kuku kebencian kuasa
membunuh nurani demi satu kata penguasa
dewa telah mati di puing amoral kaki kaki
perang menjadi Tuhan akan jiwa anarki
nafas adalah keping receh di jari jari arogansi

adalah sumber api
yang menaungi berkas cahaya hati
memeluk rindu urat kayu nurani
bertanya kemana sang air sahabat se-kenangan
dimana udara sang kawan seiman?
yang goreskan laju angin di pintu pintu harapan
temukan impian damai di sungging haribaan

menembus dimensi Triloka
akan asal lafal sanubari yang dijanjikan tiba
menakhlukan penguasa sang dewa dewa lama
dalam kutub kutub tapa beralas lima elemen fana
luruskan hukum semesta
luruskan hati manusia
luruskan noda hitam jelaga

cahaya memandu jalan jiwa
pulang ke asal semesta

***

Jakarta - 25 April 2014

Ganendra

Sumber Gambar Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun