Mohon tunggu...
Ragile (Agil)
Ragile (Agil) Mohon Tunggu... Administrasi - seorang ayah yang kutu buku dan pecinta damai antar ras, agama, dan keyakinan

"Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis" (Ragile 2009). Pendiri #PlanetKenthir. Pro #Gusdurian. Lahir: 1960. Kuliah Sastra Inggris. Gawe Software Komputer ; Keuangan. Nama: Agil Abdullah Albatati (Engkong Ragile). FB: Agil Abd Albatati. Twitter: @KongRagile. Alamat: Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sapu Tangan Pelacur Tanpa Rupa

28 Desember 2012   04:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:55 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Dalam kamar hotel aku kerja memeras keringat. Persisnya memeras otot pak jendral sampe dia puas hingga terkulai lemas, hihihi. Yaiya dong kami telanjang bulet, namanya juga laki ngajak ngamar udah pasti dong minta kelonan.


Oh iya... Kadang aku merenung seorang diri di atas jembatan di pinggir kali. Kadang inget tuhan kenapa aku jadi begini? Ingin rasanya ketemu jodoh lelaki agar aku lepas dari semua ini. Tapi apa iya ada yang mau memperistri diriku jika mereka tau aku kerjanya memeras otot bapak-bapak? Ah aku yakin nggak mudah. Kadang terbit rasa sesal dalam hati kecil. Nyesel. Tapi sudah terlanjur. Sedangkan roda kehidupan jalan terus.


Iya aku sudah terlanjur. Berhenti tidak mungkin dong. Anak-anak mau makan apa? Biaya Sekolah siapa yang bayar?


Lagi pula, menurut kami, semua lelaki adalah bajingan. Bajingan! Mau enaknya sendiri!


Aku pelacur tanpa rupa. Temui aku di sayap-sayap sebuah hotel di dalam bilik salon, barber shop, massage service. Jangan lupa kalau booking wajib nelpon dulu ke nomer handphone-ku yang tertera di dalam lipatan sapu tangan.

***



- kisah fiksi berdasarkan kisah nyata by Ragile.

www.kompasiana.com/ragile


- terilhami oleh tulisan @Hawa di Kompasiana berjudul "Seroja, Pelacur Naik Kelas"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun