5. Kisah Nabi Ibrahim dan Kayu Bakar Neraka
Kisah Nabi Ibrahim melawan Raja Namrud dan kaumnya merupakan gambaran ekstrim dari konsekuensi penolakan terhadap Al-Huda(petunjuk).
Penolakan dan Hukuman: Setelah Nabi Ibrahim menghancurkan berhala dan menantang kesombongan Raja Namrud, kaumnya bersepakat untuk menghukumnya dengan cara dibakar hidup-hidup.
Ayat Al-Qur'an tentang Pembakaran: Kisah ini diabadikan dalam Surah Al-Anbiya' ayat 68-70:
Q.S. Al-Anbiya' [21]: 68: (Ql arriqhu wa-nur lihatakum in kuntum f'iln), Artinya: "Mereka berkata: 'Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak.'" (Ayat ini menjelaskan perintah membakar).
Q.S. Al-Anbiya' [21]: 69: (Quln y nru kun bardan wa salman 'al Ibrhm), Artinya: "Kami (Allah) berfirman: 'Wahai api, jadilah engkau dingin dan keselamatan bagi Ibrahim!'" (Ayat ini menjelaskan mukjizat penyelamatan).
Kayu Bakar di Neraka: Raja Namrud dan kaumnya yang sombong dan menolak kebenaran, bahkan setelah melihat mukjizat, menjadi contoh nyata bahwa penolakan terhadap Al-Huda akan berujung pada siksa. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Jinn: 15, orang yang menyimpang (Al-Qasitun) akan menjadi kayu bakar ( - hataban) Neraka Jahanam.
    6. Bahan Bakar Neraka (Kayu Bakar di Neraka)
Dalam Al-Qur'an, bahan bakar api neraka ditegaskan adalah:
[: ]
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan". [At-Tahriim/66: 6]