Mohon tunggu...
Muhammad Rafly
Muhammad Rafly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Saya merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi tahun akhir di Universitas Andalas.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Social Experiment tentang Persepsi Masyarakat Mengenai Trend Fashion Androgini di Kota Padang

2 September 2022   17:15 Diperbarui: 2 September 2022   17:23 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bem menyatakan, secara psikologis, androgini merujuk pada individu yang memiliki perilaku melewati standar sex-type yang telah ditetapkan sistem sosial dan kebudayaan masyarakat. 

Lebih lanjut lagi, dinyatakan bahwa orientasi seksual tidak termasuk dalam kriteria psychological androgyny ini. Bem percaya bahwa secara tradisional, masyarakat tidak mendukung perkembangan kedua karakteristik feminin dan maskulin dalam satu individu, tapi psychological androgyny bisa mengembangkan perilaku yang lebih beragam ini. 

Jadi individu androgini dapat didefinisikan sebagai individu yang menggabungkan unsur feminin dan maskulin di dalam tubuh mereka, dimana mereka juga mem-punyai kualitas sebagai feminin dan maskulin.

Menurut Block, androgini adalah tingkat yang cukup tinggi dari kutub peran gender. Hal tersebut menyatakan seorang individu androgini memiliki skor yang sama tinggi dalam dua karakteristik. Setiap manusia dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan memiliki kedua unsur feminin dan maskulin. Namun, yang membedakannya adalah kadar yang dimiliki oleh individu tersebut. Individu pada androgini dapat memiliki ciri feminin dan maskulin yang sama-sama tinggi (Agustang, 2015).

Gender merupakan salah satu isu yang ramai diperbincangkan oleh orang banyak. Gender adalah pembeda jenis kelamin yang bukan disebabkan perbedaan biologis. Konsep-konsep gender digunakan dalam penjelasan dan identifikasi perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dapat dilihat dari segi pengaruh sosial. 

Artinya, gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan perannya yang sudah dikonstruksi oleh sosial atau masyarakat. Dalam konteks gender, peran yang dimainkan oleh laki-laki dan perempuan berdasarkan pembagian kerja dan status. misalnya peran dan posisi perempuam dikaitkan dengan lingkup domestik dan laki-laki di di lingkup publik.


Androgini telah banyak dipromosikan dalam dunia fashion dan budaya pop. Bahkan berpenampilan androgini telah ada dan terkenal sejak tahun 1970-an (Waridah, 2010). Beberapa artis laki-laki Amerika yang mempersentasikan dirinya dalam penampilan androgin adalah musisi Boy George, David Bowie, Prince dan Michael Jackson. 

Tidak hanya laki-laki entertainers androgini 5 perempuan seperti Madonna, Cyndi Lauper, dan Annie Lennox juga dinilai mengkombinasikan gaya feminin dengan beberapa ciri pemberontakan dan kebebasan. Lady gaga, Adam Lambert, Rock Glam Rihanna, Synthpop band Cinema Bizarre da Berlin juga memiliki daya tarik androgini. 

Menurut artikel dari Yale Globalist tentang "The Androgyny Revolution" dalam budaya populer Asia, Choi Siwon adalah seorang androgini. Dengan ini menunjukkan bahwa androgini tidak hanya  melalui fashion, tetapi juga musik, film dan animasi Dan melalui media sosial, mereka mempunyai sebuah ruang untuk mereka dapat menunjukkan eksistensinya di masyarakat, salah satunya melalui YouTube dalam konten video blog. YouTube sendiri merupakan sebuah situs web berbagi video gratis, dim

Fenomena androgini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat di Indonesia masih menganut 2 segala peraturan yang mengikat hak dan kewajiban seseorang yang diatur berdasarkan seks biologisnya. 

Konstruksi masyarakat ini muncul dari keberagaman suku, adat istiadat, dan agama yang ada di Indonesia. Mengingat hal ini, tidak mungkin untuk tidak menghubungkan androgini dengan keragaman orientasi seksual, masyarakat keliru menyamakan androgini dengan homoseksualitas dan transgender (Felicia Goenawan. 2007. Media, Teknologi dan Masyarakat Gender dan Website Vol. 1). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun