Mohon tunggu...
Rafly Aziz Syafii
Rafly Aziz Syafii Mohon Tunggu... Pelajar biasa yang otw menguasai dunia

Si pengelana penyihir keju dan siapapun yang benci saya bakal dikutuk jadi keju.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Si aneh yang multitalenta dari Australia

31 Januari 2025   02:19 Diperbarui: 11 Februari 2025   19:33 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mamalia tapi bertelur. Menghasilkan susu tapi tidak punya puting. Karnivora tapi tak punya taring. Bisa makan tapi tak punya perut. Berbisa tapi tak mematikan. Dan yang paling aneh, dia bisa menyala dalam gelap! Tapi nyalanya juga gak terlalu berguna, tidak untuk mencari mangsa atau menghindari predator.  

Hewan ini sering membuat bingung banyak orang. Dari penampilannya saja sudah kelihatan kalau dia agak lain. Jika tidak melihatnya secara langsung dan hanya di imajinasikan, banyak yang tak percaya kalau ini adalah hewan beneran. Dia adalah platypus, makhluk aneh yang penuh paradoks, dan mungkin, kalau dia bisa ngomong, dia juga bakal bingung dengan dirinya sendiri.  

Nah, keunikan hewan ini ternyata cocok sekali untuk menggambarkan ketidakpastian. Saat ini, kita hidup di zaman di mana banyak orang dipaksa untuk bisa ini-itu (multitalenta), tapi akhirnya malah gak tahu jati diri kita sendiri. Platypus, dengan segala keunikannya, bisa menjadi simbol dari rasa bingung dan ambiguitas yang sering kita rasakan di tengah tuntutan untuk bisa segalanya, tapi tak pernah menjadi yang terbaik dalam satu hal pun.  

Tahukah kamu? Bahwa ternyata, para ilmuwan Australia telah mempelajari DNA platypus dan menemukan bahwa hewan ini berbagi gen dengan reptil, burung, dan mamalia. Mungkin itulah sebabnya platypus terlihat seperti gabungan dari bagian tubuh hewan-hewan tersebut. Namun, keanehannya tidak hanya pada tampilan luar, tetapi juga pada cara hidup dan anatominya yang unik. Hm, ada berapa banyak sih keunikan yang dimiliki platypus? Ayo kita cek bersama-sama, berikut ini adalah beberapa fakta akan keunikannya:

1. Dimana Kampung Halaman Platypus?

Peta Tasmania Australia
Peta Tasmania Australia

Mereka hidup hanya di satu wilayah kecil di Bumi, yaitu di perairan tawar yang mengalir di Pulau Tasmania serta pantai bagian timur Australia. Platypus tinggal dengan menggali tanah lembut di antara akar-akar pohon. Jika mau menemukan platypus dengan mudah, siapkan hadiah yang mereka sukai. Platypus adalah karnivora yang memakan larva serangga, cacing, dan udang air tawar. Mereka juga dikenal sebagai hewan yang ramah dan cukup nyaman bersosialisasi dengan manusia di cagar alam serta kebun binatang. Meski sulit ditemukan mereka cukup populer loh di sana.

  

2. Begini Cara Platypus Merawat Anak-anaknya

Platypus dan Anak-Anaknya
Platypus dan Anak-Anaknya

Tahu gak nih, ibu-ibu platypus- eh, induk platypus memiliki ASI dan bisa yang berpotensi menyelamatkan hidup manusia loh. Ilmuwan Australia menemukan bahwa susu platypus memiliki kekuatan antibiotik yang menakjubkan! Temuan ini menunjukkan bahwa susu platypus mampu melawan resistensi antibiotik dari bakteri yang dapat menurunkan kekebalan tubuh. Bahkan, antibodi dalam susu ini berpotensi menyelamatkan manusia dari wabah global seperti COVID-19. Namun, penelitian ini masih dalam tahap pengembangan.  

Lalu, bagaimana cara platypus memproduksi susu? Sesuai dengan modus operandi platypus, platypus betina memang memiliki kelenjar susu, tetapi mereka tidak memiliki puting, mirip dengan echidna. Platypus adalah spesies monotremata terakhir, yaitu adalah mamalia yang bertelur. Platypus memiliki kloaka, yaitu satu saluran yang digunakan untuk buang air, bertelur, dan reproduksi, mirip dengan burung dan reptil. Hal ini menjadikan platypus sebagai makhluk transisi evolusioner, yang menunjukkan bagaimana mamalia purba mungkin berevolusi dari nenek moyang reptil.

Nah, setelah pembuahan, platypus betina akan bertelur dalam rentang dua hingga empat minggu. Setelah telur dikeluarkan, induk akan mengeraminya selama sekitar satu minggu, hingga akhirnya menetas! Wow, ini bahkan lebih cepat dari hewan-hewan unggas yang biasanya menetas dalam waktu ± 1 bulan dan reptil yang menetas dalam waktu 2-3 bulan lebih! Telur platypus tidak keras seperti telur ayam, tetapi lebih lunak seperti telur reptil. Induk platypus memberi makan anak-anaknya dengan susu yang keluar melalui pori-pori di perutnya. Susu tersebut akan menggenang di permukaan kulitnya, dan bayi-bayi platypus akan menjilatinya untuk mendapatkan nutrisi.  

3. Mamalia yang Berbisa

Taji Platypus Jantan
Taji Platypus Jantan

Keunikan lain dari platypus adalah bisa yang dimilikinya. Eits, tunggu dulu, "bisa" yang dibahas ini bukan "bisa" untuk melakukan sesuatu, tapi "bisa" yang mengarah kepada racun, nah lanjut! Bisanya cukup kuat untuk membunuh hewan kecil, dan meskipun tidak cukup berbahaya untuk membunuh manusia, saya yakin kalau sengatannya pasti akan sangat menyakitkan. Para peneliti menemukan bahwa bisa platypus dapat membantu pengembangan obat baru untuk diabetes.

Hanya platypus jantan yang memiliki bisa ini, yang mereka simpan di dalam taji (bagian keras dan runcing pada kaki hewan) di kaki belakangnya. Taji ini selalu ada, tetapi bisa biasanya hanya muncul selama musim kawin.  Menariknya, platypus jantan tidak menggunakan bisa ini untuk berburu atau melawan predator. Mereka menggunakannya sebagai senjata dalam pertarungan melawan pejantan lain, demi memperebutkan perhatian betina. Waduh sudah kayak tradisi aja ya! Kalau kalian berebut pasangan bakal bicara baik-baik atau seperti platypus nih?

4. Mamalia tapi Punya Paruh?

Platypus si Perenang
Platypus si Perenang

Apalagi yang aneh dari platypus? Oh ya, platypus menggunakan paruhnya yang memiliki fungsi khusus sebagai indra keenam yang membantu platipus mendeteksi medan listrik dan gerakan di dalam air, paruhnya cukup lunak, ditutupi oleh ribuan reseptor, memiliki kemampuan elektroreseptor (alat penerima rangsang berupa medan listrik) dan mekanoreseptor (sel sensoris yang berfungsi untuk merespons tekanan). Mereka hanya memanfaatkan kemampuan ini saat berenang. Di dalam paruhnya terdapat elektroreseptor, yang mampu mendeteksi sinyal listrik kecil yang dipancarkan oleh saraf dan jantung mangsanya.  

5. Perut Platypus

Organ pencernaan Platypus
Organ pencernaan Platypus

Ketika tiba waktunya makan, keanehan lain muncul, platypus tidak memiliki perut. Kerongkongan mereka langsung terhubung ke usus, sehingga makanan yang mereka konsumsi tidak dicerna oleh asam lambung. Selain itu, platypus juga tidak memiliki gigi. Sebagai gantinya, mereka memiliki bantalan gerindra- maksudnya, bantalan gerinda yang dapat menggiling makanan dengan sangat baik, sehingga makanan bisa langsung dicerna tanpa perlu dihancurkan oleh asam lambung. Bantalan ini terbuat dari keratin, protein berserat mirip dengan yang ditemukan pada kuku dan rambut manusia.

6. Mamalia yang jago berenang

Kaki Berselaput Platypus
Kaki Berselaput Platypus

Keanehan lainnya? Masih ada dong! Platypus memiliki kaki berselaput yang sangat efektif digunakan saat berenang di air. Namun, di darat, kaki mereka menjadi tidak praktis. Selaput di antara jari-jarinya membuat mereka sulit berjalan, sehingga mereka harus melangkah dengan buku-buku jarinya, atau bisa dibilang mereka berjalan dengan jari kaki yang mengepal. Karena kondisi ini, platypus menghabiskan sekitar ±30% energinya untuk berjalan di darat dibandingkan saat bergerak di air. Itulah sebabnya mereka lebih sering terlihat berenang.  

7. Cahaya Platypus

Biofluoresensi Platypus
Biofluoresensi Platypus

Keanehan lainnya yaitu cahaya platypus.. hm sudah kayak slogan aja ya? Salah satu keunikan yang jarang diketahui dari platypus adalah kemampuannya menyala dalam gelap, atau lebih tepatnya, berpendar di bawah sinar ultraviolet (UV). 

Penelitian mengenai biofluoresensi pada platypus dilakukan oleh tim ilmuwan yang dipimpin oleh Paula Spaeth Anich, seorang profesor di Northland College. Studi mereka, yang diterbitkan pada 15 Oktober 2020 dalam jurnal Mammalia, mengungkapkan bahwa bulu platypus menyerap cahaya UV dan memancarkannya kembali dalam warna hijau kebiruan. Tidak banyak mamalia yang diketahui memiliki kemampuan ini, meskipun demikian, fungsi ekologis dari kemampuan ini pada platypus masih menjadi misteri dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Status Platypus

Karena keunikannya dan statusnya yang semakin langka, hukum di Australia melindungi platypus agar tidak dijadikan hewan peliharaan. Platypus kini terdaftar sebagai hewan yang terancam punah, akibat berbagai faktor. Kondisi kekeringan ekstrem dan berkepanjangan di Australia telah mengeringkan jaringan air yang menjadi habitat alami mereka. Selain itu, manusia juga berperan dalam penurunan populasi platypus.  

Pada abad ke-20, platypus diburu untuk diambil bulunya yang indah. Selain itu, aktivitas manusia seperti pembukaan lahan, perubahan iklim, dan kebakaran hutan di Australia semakin mempersempit habitat mereka, menyebabkan jumlah populasi platypus terus berkurang.  

Platypus adalah contoh nyata dari makhluk yang memiliki banyak kemampuan, tetapi tidak ada satu pun yang benar-benar dikuasainya dengan sempurna. Seolah-olah ia diciptakan untuk menjadi multitalenta, tetapi dalam semua kemampuannya itu, ia tidak pernah menjadi yang terbaik.  

Bayangkan platypus sebagai seseorang yang serba bisa, tetapi tidak ada satu pun yang benar-benar dikuasainya secara mendalam. Inilah yang membuat platypus menjadi simbol orang-orang yang multitalenta, tetapi tidak memiliki satu spesialisasi yang benar-benar menonjol. Mungkin kita bisa menyebut sobat kecil kita satu ini sebagai si multitalenta yang tidak unggul dalam hal apapun.

Jadi di sini siapa yang mau jadi Platypus guys? Komen di bawah yaa!!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun