Mohon tunggu...
Muhammad Rafiq
Muhammad Rafiq Mohon Tunggu... Jurnalis - Bersahabat dengan Pikiran

Ketua Umum Badko HMI Sulteng 2018-2020 | Alumni Fakultas Hukum Universitas Tadulako | Peminat Hukum dan Politik | Jurnalis Sulawesi Tengah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Corona Mewabah, Bayar Influencer Siapa yang Mau Datang?

7 Maret 2020   22:10 Diperbarui: 7 Maret 2020   22:13 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kementerian kesehatan menginformasikan saat ini telah ada dua warga Indonesia terjangkit virus Corona atau Covid-19. Dua diantaranya dinyatakan sembuh, sisanya masih dalam penanganan. Belum lagi beberapa warga masih dalam pemeriksaan, apakah positif atau negatif.

Virus yang sudah mewabah ini sangat mengkhawatirkan. Betapa tidak, seluruh sektor paling vital ikut terdampak. Pariwisata misalnya, ada kekhawatiran wisatawan takut mengujungi Indonesia karena virus ini.

Di samping pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif geliat meningkatkan perekonomian, di sisi lain warga sibuk menagih kebijakan pemerintah mencegah dan menangani Covid-19 agar tidak mewabah seperti di Wuhan, China dan negara-negara lainnya. 

Wacana pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan mengalokasikan dana sebesar Rp 72 miliar kepada kelompok influencer, memang gagasan kreatif. Tujuannya menurunkan dampak wabah virus corona bagi sektor pariwisata Indonesia.

Terlepas dari wacana itu, kita patut bertanya,  kenapa baru berfikir sekarang. Sejak dimulainya era teknologi informasi, mestinya influencer diberdayakan sejak awal. Nah, sekarang gagasan itu muncul ditengah mewabahnya virus Corona di Indonesia.

Influencer merupakan jaringan kelompok atau individu yang berperan mengolah sesuatu menjadi  isu viral demi bisa mempengaruhi pandangan kelompok warganet tertentu. Kaitannya dalam menangkal dampak virus Corona, mereka diberdayakan untuk mempromosikan sejumlah objek wisata sekaligus meyakinkan pengguna media sosial kalau lokasi wisata di Indonesia aman dari wabah virus. 

Sosok influencer biasanya merupakan tokoh terkenal di media sosial, mulai dari blogger, YouTuber, Selebtwit, Key Opinion Leader (KOL), Selebgram dan lain-lain yang kerap mendapat pesanan dari sejumlah pihak mereplikasi isu viral dalam berbagai tagar, sehingga jadi trending topics. Harapan kedepan, ada wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Namun virus yang terus mewabah ini masih sulit dibendung sampai sekarang.

Anggaran yang bakal digelontorkan pemerintah cukup besar nominalnya. Sementara jumlah influencer di Indonesia juga sangat banyak. Andaikan ini diterapkan, para influencer bekerja keras meyakinkan wisatawan bahwa di satu destinasi wisata aman dari Covid-19. 

Masalahnya, pemerintah sedang sibuk membendung virus Corona menyebar ke seluruh daerah, khususnya daerah yang memiliki destinasi wisata. Begitu juga negara-negara Asia Tenggara dan Eropa sedang bertarung agar virus tidak mewabah seperti China yang menelan ribuan korban jiwa. Kalau kondisi ini terus berlajalan, siapa yang mau datang? Rombongan influencer kah? Kita butuh kajian strategis soal ini.

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Desember 2019 berjumlah 1.377.067 kunjungan. Berdasarkan kebangsaan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara bulan Desember 2019 di 26 pintu masuk utama tercatat jumlah kunjungan tertinggi, di antaranya Malaysia sejumlah 239.783 kunjungan, Singapura sejumlah 207.263 kunjungan, Tiongkok sejumlah 154.175 kunjungan, Australia sejumlah 125.624 kunjungan, dan Timor Leste sejumlah 106.643 kunjungan. 

Sedangkan pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara pada Desember 2019 mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu Vietnam sebesar 52,86%, Uni Emirat Arab sebesar 41,19%, Rusia sebesar 31,35%, Afrika Selatan sebesar 23,38%, dan Papua Nugini sebesar 21,02%. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun