Tuhan mengistimewakan dirimu
Bagaikan keliauan emas menyala-nyala
Makhluk lain pun cemburu...
Wahai adinda...
Tatkala badai dasyat menerka menenggelamkan apa saja, petir menyambar membabi buta
Kemudian rindu kehilangan cahaya, berganti pilu dan keputus asahan
Tangan pun menadah ke atas
Ketika tangisan air mata berubah menjadi lautan
Dia datang mengirim rahmat
Sebuah senyuman dari langit.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!