Mohon tunggu...
Muhammad Rafiq
Muhammad Rafiq Mohon Tunggu... Jurnalis - Bersahabat dengan Pikiran

Ketua Umum Badko HMI Sulteng 2018-2020 | Alumni Fakultas Hukum Universitas Tadulako | Peminat Hukum dan Politik | Jurnalis Sulawesi Tengah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Jelmaan Serupa

9 November 2017   04:45 Diperbarui: 9 November 2017   04:57 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.paintinghere.com/UploadPic/Kitty%20Meijering/big/New%20Shoes.jpg

"Bukan, ini hanya rekayasa, itu bukan Nana, yang pasti dia jelmaan penari selendang merah. "

Sesekali ia sedikit tersadar, terus berusaha melawan pengaruh Penari itu. Hanya saja, jelmaan penari itu membuatnya sulit membedakan antara yang asli dan palsu. Untuk saja, kekuatan Penari itu tidak mampu menguasai akal dan hatinya secara penuh. Sehingga, masih bisa sedikit berpikir, dia adalah penari selendang merah.

Tapi, mengapa menjelma menjadi Bidadari Langit. Siapa penari itu, semakin dekat, penari itu pelan-pelan memalingkan wajahnya. Ketika ingin melawan, matanya menjadi kabur hingga tampat tidak jelas melihat. Saat ia hanyut dalam pengaruh penari itu, yang nampak jelas hanyalah Bidadari Langit. Siapa penari itu, mengapa bisa tahu tentang bidadari langitnya, begitu jelas wajah, sama tak ada bedanya dengan bidadari langitnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun