Mohon tunggu...
Rafiq Mubarak
Rafiq Mubarak Mohon Tunggu... Advertising

Seorang praktisi periklanan yang berpengalaman dalam merancang strategi komunikasi dan kampanye digital. Tertarik pada tren pemasaran modern, storytelling, dan bagaimana ide sederhana bisa menggerakkan audiens. Di Kompasiana, saya berbagi pandangan tentang dunia kreatif, branding, dan perilaku konsumen.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bisnis Konveksi 2025: Cara Bangun Brand Pakaian Sendiri dari Nol

18 Oktober 2025   18:00 Diperbarui: 18 Oktober 2025   17:56 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pastikan bahan sesuai target pasar.

  • Gunakan kontrak kerja sama sederhana biar aman di dua pihak.

  • 4. Mulai dari Koleksi Kecil

    Nggak perlu langsung rilis 10 desain. Cukup 2--3 desain dulu, tapi kuat di konsep dan foto produk. Di dunia fashion, visual sells.
    Manfaatkan media sosial dan marketplace untuk mengetes minat pasar sebelum produksi besar-besaran.

    5. Bangun Branding Digital

    Bikin akun Instagram, TikTok, dan website sederhana. Ceritakan proses produksimu, kenapa bahanmu dipilih, bahkan kalau kamu kerja sama konveksi lokal --- itu nilai plus!
    Konten jujur dan autentik sekarang jauh lebih menjual daripada promosi berlebihan.

    6. Gunakan Teknologi Produksi

    Konveksi modern sudah pakai mesin sablon digital, pemotongan otomatis, bahkan sistem on-demand production.
    Artinya kamu bisa produksi berdasarkan pesanan --- hemat modal dan mengurangi sisa stok.

    7. Kolaborasi dengan Komunitas

    Fashion tumbuh lewat cerita dan jaringan. Kolaborasi dengan komunitas lokal, desainer muda, atau influencer mikro bisa bikin brand kamu dikenal lebih cepat tanpa biaya iklan besar.

    Membangun brand pakaian sendiri memang nggak instan. Tapi dengan arah yang jelas, strategi cerdas, dan mitra konveksi yang solid, kamu bisa punya brand yang bukan cuma laku, tapi punya identitas kuat.
    Ingat, di 2025, bukan siapa yang paling besar yang menang, tapi siapa yang paling autentik.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun