Crowdfunding transparan: Libatkan publik luas dengan laporan keuangan terbuka. Ini bisa berhasil jika kegiatan organisasi benar-benar punya dampak bagi mahasiswa.
2. Anggota Bukan Sales atau Influencer
Hapus target penjualan: Jika ada Danus, pastikan sukarela dan tanpa sanksi.
Berikan komisi: Jika anggota jadi sales/endorser, mereka berhak mendapat persentase keuntungan. Hal ini tidak hanya adil, tapi juga menjadi motivasi yang mendorong mereka.
3. Audit Keuangan Wajib
Setiap rupiah dari Danus/Paid Promote harus tercatat dan dipublikasikan. Lebih bagus jika gunakan platform digital yang mendukung real-time tracking.
4. Edukasi Manajemen Organisasi yang Beretika
Kampus bisa andil dalam memberi pelatihan manajemen keuangan dan HAM dasar untuk pengurus organisasi. Â
Mahasiswa adalah agen perubahan, bukan budak maupun domba yang hanya menuruti arah kolektif. Saatnya bertanya, jika organisasi kita benar-benar berjuang untuk kepentingan publik, mengapa caranya justru mengorbankan anggota sendiri?
Jangan biarkan semangat berorganisasi mati oleh praktik koruptif yang dikemas sebagai 'pengabdian'. Berani menolak Danus/Paid Promote yang eksploitatif bukanlah pengkhianatan---tapi langkah awal mereformasi budaya organisasi yang lebih adil.
Organisasi mahasiswa seharusnya jadi ruang empowerment, bukan exploitation.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI