Mohon tunggu...
Rafinita Aditia
Rafinita Aditia Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi program Komunikasi dan Penyiaran Islam

Penapak Jenjang s1 yang masih belajar.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Diamlah! Jangan Biarkan Amarah Menghapus Berkah

26 Mei 2019   17:58 Diperbarui: 26 Mei 2019   17:59 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi marah | nu.or.id

Amarah atau yang biasa kita sebut dengan marah merupakan suatu hal yang memang lumrah terjadi. Namun bukan berarti, kita bisa bebas membiarkan amarah itu tumbuh dan menguasai diri. Tentu saja bukan. Amarah tetaplah sebuah sifat yang yang harus dihindari. Karena hanya dengan sifat amarah ini, kita bisa menjadi orang yang merugi.

Kenapa demikian ?
Ketika kita marah maka kita akan menyimpan emosi yang negatif di dalam diri kita. Dari yang awalnya kecil, lama kelamaan emosi itu akan membesar dan menguasai kita. Kita bisa menjadi lupa akan segala hal, kita bisa saja memecahkan piring, merusak pintu, bahkan amarah ini bisa membuat kita melakukan hal-hal yang berada di luar batas kita, seperti menyakiti diri sendiri dan orang yang kita cintai.

Selain itu, amarah juga bisa menghapus berkah untuk kita. Ketika kita marah, maka sinar kebahagiaan dalam diri kita akan hilang. Kita hanya akan diselubungi oleh tameng setan yang biasa disebut emosi ini.

Ada banyak sekali cara yang dapat kita lakukan agar bisa menahan amarah. Salah satunya yaitu dengan berdiam. Seperti sabda Rasulullah SAW : "Jika salah seorang diantara kalian marah, maka diamlah". (HR. Ahmad)

Amarah ini juga dapat mempengaruhi kegiatan kita sehari-hari, dan juga amal perbuatan kita, diantaranya :

  • Bercerai berai dan Berkelompok-kelompok, Ketika kita marah dan tak mau mementingkan orang lain, dalam artian kita hanya mau mementingkan ego kita sendiri, maka saat itu pula kita tidak akan memiliki rasa cinta, kasih sayang, dan perasaan ingin bersatu. Kita hanya akan bercerai berai dan berkelompok-kelompok, tanpa mau menjunjung persatuan.
  • Penolong dan Pelindung akan semakin sedikit, Ketika dalam keadaan marah, yang terlintas di pikiran kita hanyalah bagaimana cara untuk  melampiaskan amarah yang sedang kita alami. Nah pada saat demikian, orang-orang akan acuh kepada kita, tidak mau menjadi penolong dan pelindung kita, karena kita pun ketika marah hanya akan menjadi orang yang suka menyakiti dan tidak memiliki jiwa melindungi.
  • Panjangnya jalan dan banyaknya beban, Pengaruh terakhir amarah terhadap kegiatan sehari hari dan amal perbuatan kita yaitu mempeepanjang jalan dan menambah beban. Mengapa demikian ? Ketika kita marah, maka kita tidak dapat melihat suatu permasalahan dengan akal sehat, kita akan bertele-tele dalam memutuskan sesuatu, oleh karena itu jalan yang harus kita tempuh akan semakin panjang dan beban yang kita derita akan semakin banyak pula.

Nah setelah mengetahui dampak dan kerugian amarah untuk diri kita, apakah kita masih ingin menjadi orang yang pemarah ? 

Ada baiknya mulai dari sekarang kita belajar cara menahan amarah ini agar tidak merugikan dan memberikan dampak buruk untuk kita. Beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk meredam amarah ini diantaranya :

  1. Diam. Nah seperti hadist yang telah disebutkan tadi, Jika seorang diantara kita dalam keadaan marah, maka diamlah. Karena biasanya dalam keadaan marah, banyak sekali kata-kata yang keluar dari mulut kita yang tidak diridhai oleh Allah SWT. Terkadang ketika marah, kita bisa mengeluarkan kata kata mencaci, melaknat, kata kata kotor, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kita kita bisa menahan amarah dengan berdiam, insyaallah kita bisa mengendalikan kata kata yang terlontar dari mulut kita.
  2. Membaca Ta'awudz. Ketika kita mengucapkan A'uzubillah Himinas Syaiton Nirrojim, maka kita telah meminta perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk. Karena amarah berasal dari setan, maka dengan menguvap ta'awudz ini setan akan sulit untuk memancing amarah kita.
  3. Berganti Posisi. Ketika sedang marah, ada baiknya kita mengganti posisi kita. Jika awalnya kita duduk di suatu tempat, alangkah lebih baiknya kita berpidah posisi ke tempat lain atau berdiri jika perlu. Jika belum juga, ada baiknya kita segera berbaring. 
  4. Berwudhu. Sesungguhnya amarah itu datang dari setan. Dan setan berasal dari api. Maka ketika kita berwudhu dengan nama Allah SWT dan membahasi tubuh kita dengan air, maka insyaallah kobaran bara api setan yang ada dalam diri kita bisa segera padam.

Apalagi di bulan Ramadan ini, sudah sebaiknya kita merubah tingkah buruk kita. Semisal dulu kita adalah orang yang pemarah, semoga dengan Ramadan kali ini, kita bisa menjadi orang yang lebih stabil dan mampu mengendalikan amarah kita. Amiin Allahumma Amiinnn ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun