Mohon tunggu...
Rafi Mohammad
Rafi Mohammad Mohon Tunggu... Mahasiswa

seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Supervisi Pendidikan Bukan Sekadar Prosedur, Tapi Nafas Perubahan!

19 Juni 2025   22:40 Diperbarui: 21 Juni 2025   20:47 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Supervisi Pendidikan Sumber: Pelajaran.Co.Id

Dari beberapa sekolah, supervisi pendidikan masih dipahami sebatas formalitas ceklis administrasi, observasi kelas, lalu laporan selesai. Padahal, jika dipahami dan dilaksanakan dengan benar, supervisi bukan sekadar prosedur. Supervisi adalah nafas perubahan yang menggerakkan roda mutu pendidikan secara nyata.

Supervisi yang efektif mampu membangkitkan semangat guru, memicu refleksi, bahkan melahirkan inovasi. Namun sayangnya, pada praktiknya masih banyak guru yang mengaku tidak pernah mendapatkan pembinaan yang berarti. Mereka merasa berjalan sendiri, dituntut mengajar dengan baik tanpa tahu apakah sudah benar atau belum.

"Saya sudah 7 tahun mengajar, tapi baru sekali disupervisi secara mendalam. Itu pun hanya observasi 10 menit," tutur seorang guru SMP negeri di Jakarta dalam sebuah forum diskusi yang dilakukan secara daring.

Kisah seperti ini bukan hal baru, guru tersebut menggambarkan kondisi supervisi pendidikan yang masih dangkal, administratif, dan sering kali tidak berorientasi pada pengembangan profesional guru.

Mengapa Supervisi Itu Penting?

Supervisi yang tepat adalah pendampingan profesional. Supervisi itu menjadi ruang untuk :

  • Menganalisis kekuatan dan kelemahan pengajaran.
  • Memberikan umpan balik yang konstruktif.
  • Menyusun strategi peningkatan kualitas belajar-mengajar.
  • Membangun komunikasi terbuka antara guru dan pimpinan sekolah.

Terlebih di era Kurikulum Merdeka, di mana guru diberi keleluasaan dalam mengelola pembelajaran, peran kepala sekolah dan pengawas sebagai supervisor pedagogik semakin penting. Tanpa supervisi yang mengarahkan dan memberdayakan, kebebasan dalam mengajar bisa menjadi kebingungan.

Supervisi = Kolaborasi, Bukan Kontrol

Sudah saatnya kita membuang paradigma lama yang melihat supervisi sebagai bentuk kontrol atau penilaian sepihak. Supervisi yang sukses lahir dari pendekatan kolaboratif, berbasis empati, dan mengedepankan dialog.

Alih-alih datang ke kelas untuk mencari kekurangan, supervisor seharusnya hadir untuk melihat potensi. Bukan mengintimidasi, tapi menginspirasi. Supervisi yang sehat membentuk suasana saling percaya antara guru dan kepala sekolah, antara individu dan sistem.

Teknologi dan Supervisi: Peluang Baru, Tantangan Baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun