Mohon tunggu...
Rafika Meldy
Rafika Meldy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab UIN RMS Surakarta

Saat raga dibekukan, maka tulisan yang mampu terus dialirkan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Akhirnya, Aku Positif Corona

4 Agustus 2021   20:29 Diperbarui: 4 Agustus 2021   20:38 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel ini aku tulis pada tanggal 17 Januari 2021, membuka kembali memori tulisan di kala itu. ini adalah curahan hati, ketika aku dan keluarga di coba dengan corona...

Akhir tahun 2020 adalah akhir tahun yang berkesan. Bagaimana tidak? Virus yang selama 9 bulan hanya aku saksikan di media sosial, virus yang hanya aku dengar kabarnya yagn terus simpang siur akhirnya hinggap juga ke tubuhku. Kenangan indah atau pahit? Yang pasti sangat berkesan di ingatan.

Corona telah merenggut semua mimpi dan rencana-rencana umat manusia. Memporak-porandakkan semua tatanan yang ada. Sekolah yang sebelumnya tidak memperbolehkan membawa Gadget, justru saat ini adalah keharusan. Kegiatan di kantor yang sebelumnya padat bahkan jarang pulang, menjadi WFH (wrok from home). Anak rantau yang bertujuan menuntut ilmu sering lupa dengan keluarga pulangpun hanya sebentar lalu pergi lagi, menjadi belajar dari rumah. Dari corona ini kita bisa belajar, sejauh apapun kaki melangkah pergi, rumah tetap tempat terkahir untuk Kembali.

Aku kalkulasikan selama 10 bulan aku sudah mendekam di rumah saja. Aku adalah mahasiswi semester empat. Saat corona awal di negeri ini aku masih bisa tersenyum, mesti rasa was-was selalu membayangi. Namun tak jarang di luar sana bahkan sampai saat ini masih banyak yang belum percaya bahwa Corona ada. Masih banyak yang berspekulasi bahwa Corona hanya bohongan public atau rekayasa negara adidaya saja. Namun menurutku mereka hanya ingin dikenal saja, atau mendapatkan info yang salah atau bisa jadi karena malas untuk mematuhi protokol Kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Di tempatku, banyak orang yang kurang mematuhi protokol kesehatan karena kurangnya informasi yang didapat. Bagaimana tidak? Masyarakat disini jarang yang mempunyai gadget dan jaringan internet yang susah diakses. Sosialisasi dari pemerintah setempatpun juga sangat kurang. Dan juga dipicu karena wilayah kami adalah area wisata unggulan di kabupaten kami, sehingga masyarakat cenderung fokus untuk tetap mencari mata pencahariannya di wisata tersebut.

 Hingga pada bulan Desember kemarin, salah satu keluargaku sakit lalu dibawa ke salah satu fasilitas Kesehatan setempat. Hasil rapid tes yang dilakukan hasilnya non reaktif, lalu beberapa hari berikutnya karena keadaan belum membaik dilakukan tes Swab PCR dan hasilnya adalah positif. Sejak saat itu keadaan disini sangat mencengkam, aku tidak mempermasalahkan sikap masyarakat sekitar yang terkesan menjauhi kami karena itu tidak aneh. Kami melakukan isolasi mandiri hampir selama satu bulan.

Waktu itu keluarga kami yang pertama kali dinyatakan positif Allah takdirkan untuk Kembali padaNya. Aku dan beberapa keluargaku yang positif dipindahkan ke wisma atlet di kabupaten, sedangkan anggota keluarga ynag dinyatkan negative, tetap harus isolasi di rumah. Karena ya... waktu itu karena minimnya pengetahuan di masyarakat, banyak yang ketakutan ketika melihat anggota keluarga kami keluar rumah, akhirnya dari perangkat desa menegaskan kami harus isolasi di rumah. Waktu itu suplay makanan dibantu oleh pemerintah dan masyarakat sekitar. Mencari jalan syukurnya lah. Letak rumah kami yang berada di pinggir jalan, yang setiap hari ada orang yang melintas, waktu itu mereka memilih melewati jalan lain. Ahh.. mengingat kejadian itu memang sungguh tidak karuan hati ini.

Semoga bumi segera membaik ya...

Salam sehat..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun