Mohon tunggu...
Rafika Anggraeni
Rafika Anggraeni Mohon Tunggu... Seniman - seniman

Kata orang sich seniman, yang suka nyusun kata-kata untuk maksud apa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dongeng Sebelum Tidur

29 Mei 2019   01:07 Diperbarui: 29 Mei 2019   01:11 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

""Para ilmuwan menjadi tak lagi produktif, hampir tak ada diskusi- diskusi membicarakan penemuan apapun dalam tiga generasi. Negarawan-negarawan tak dapat mumbuat kebijakan satupun karena paceklik ingatan juga melanda mereka. Bangunan-bangunan mangkrak, jalanan rusak berlubang, guru-guru hampir kehabisa bahan mengajar, para mahasiswa tak bergairah datang ke kampus karena para pengajarnya akan selalu mengulang ajaran itu dan itu lagi, seniman-seniman menjadi mandul, kreatifitas mereka hilang",

"Putusan untuk melakukan expedisi pun di lakukan, beberapa kupu-kupu diutus untuk datang ke negeri para manusia untuk menjalin kerjasama mengarungi samudra. Sedangkan yang lain mempersiapkan diri untuk perjalanan jauh. Melatih sayap-sayap mereka agar otot-ototnya menjadi lebih kuat. Mulai dari terbang sejauh lima kilo meter di hari pertama, lantas bertambah sepuluh kilo meter di hari berikutnya, dan semakin bertambah jauh setiap hari. Cadangan makanan sehat yang mereka simpan untuk beberapa tahun difokuskan bagi rencana besar itu, bagi para ksatria yang akan memikul harapan besar negeri kupu-kupu",

Sebenarnya Ayah dan anak perempuan semata wayangnya baru saja  menempati rumah tersebut, sebab sang Ayah dipindah tugaskan ke kota dengan suhu yang panas dan macet itu. Hanya mereka berdua dan satu pengasuh yang berada dalam satu rumah. Sang ibu telah menemui penciptanya saat melahirkan putri tercinta. Hanya di pagi saat berangkat sekolah dan malam saat Ayahnya tiba di rumah mereka sempat bertemu. Kesibukan di kantor telah banyak menyita, meminta perhatian lebih banyak, untung saja putriya tak banyak merengek.

Mengelus lembut dahi anak perempuan yang terlihat tergigit nyamuk, laki-laki dengan kumis tipis itu melanjutkan ceritanya.

"Sementara di negeri para manusia, para utusan mengalami hambatan menyakinkan petinggi agar mau bergabung dalam rencana mereka",

""Rencana kalian tidak masuk akal, kita bertaruh banyak hal untuk  itu, sedangkan petunjuk mengenai tempat subur makmur yang kalian bicarakan masih dalam ketidak pastian", kata Dali yang ragu atas ajakan para utusan",

""Apa kalian hendak bertahan pada keadaan ini, negeri kami mengalami paceklik generasi, bunga-bunga tak lagi tumbuh subur, lama-kelamaan kami akan tinggal nama, kalian pun sedang mengalami paceklik bukan, ini harus segera diatasi, kami dengar di timur terdapat negeri dengan bunga-bunga yang indah dan tumbuh subur, para penduduknya pun terus melakukan penemuan",  jelas Monarch kupu dengan sayap hitam orange dengan titik-titik putih",

""Kalian punya ahli astronomi, dan sebuah kapal besar bukan?", si Red lacewing menimpali",

""Tapi kapal kami sudah tak layak akibat bertahun-tahun tak digunakan, layarnya sudah compang-camping",

""Soal itu kami bisa membantu, kami akan mengantikan layar kalian, sayap-sayap kami siap jadi layar", Monarch memberi jalan keluar",

"Akhirnya terjadi kesepakatan untuk mengarungi samudra. Segala persiapan dijalankan, bahan makanan disiapkan, catatan-catatan usang mengenai astronomi dikumpulkan, untuk membantu perjalanan mereka",

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun