Mohon tunggu...
Healthy

WVD (World Veterinary Day) Dirayakan oleh Siapa?

30 April 2017   00:24 Diperbarui: 30 April 2017   00:36 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hari Kedokteran Hewan Sedunia atau bisa kita sebut dengan World Veterinary Day (WVD) disepakati oleh OIE dirayakan pada hari sabtu terakhir bulan April setiap tahunnya. Tahun ini mengambil tema Antimicrobial Resistance didasari kewaspadaan dunia akan wabah bakteri yang resisten terhadap antibiotika. Kita bisa mengambil sampel Meningitis Bakterial yang dapat menyebabkan kelumpuhan serta bertanggungjawab atas 170.000 kematian di dunia (Ramakrishnan dkk, 2009) dan masih banyak lagi bakteri yang luput dari sepengetahuan penulis. 

Lalu siapa yang harus bertanggungjawab untuk membantu mengentaskan wabah ini? siapa saja. Karena resistensi antibiotik adalah isu bersama yang harus dibersamai baik oleh Dokter Hewan, Dokter Manusia, Dokter Gigi, Ilmuwan bahkan profesi yang tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan kasus yang mewabah ini. Hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menghadapi wabah bakteri yang resisten terhadap antibiotik ini dimulai dari diri sendiri, seperti menggunakan antibiotik sesuai penyakit (bukan untuk penyakit yang disebabkan oleh virus), tepat jadwal dan dosisnya, serta minum sampai habis dan sesuai resep.

Lalu siapa yang harus merayakan WVD ini? perlukah dirayakan?

"Indonesia butuh 20.000 dokter hewan" wacana ini keluar pada tahun 2013, dan di ulang pada tahun 2016. (dilansir okezone dan republika, saat wisuda FKH), dimana hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan siskeswanas. hal ini bukanlah kabar bahagia bagi dokter hewan karena luasnya lapangan pekerjaan. namun kita perlu melihat bahwa dokter hewan mempunyai beban yang sangat berat dalam tanggung jawabnya untuk menyehatkan manusia melalui terciptanya kesehatan hewan (manusya mriga satwa sewaka). jika penulis diperbolehkan berhitung-hitung, sebelum Universitas Padjadjaran membuka Jurusan Kedokteran Hewan pada tahun 2016, berarti 10 FKH Universitas lain telah meluluskan banyak sekali dokter hewan. 

Jika kita berasumsi setiap tahun rata rata telah lulus 180 dokter hewan pada 10 Universitas, berarti dalam periode 2013-2017 telah bisa menghasilkan kurang lebih 7.200 dokter hewan. berarti untuk terpenuhinya kebutuhan 20.000 dokter hewan akan terwujud 8 tahun lagi. mudah-mudahan tidak ada wacana "dibutuhkan 20.000 dokter hewan" lagi pada tahun 2025. 

Dengan makin banyak nya lulusan dokter hewan berarti makin banyak manusia; dokter hewan, yang merefleksikan hari dokter hewan untuk lebih mencintai hewan kesayangannya, mencintai orang di sekitarnya, dan mulai melakukan tindakan preventif lebih masif lagi, bukan saat wabah saja. dengan jumlah sebanyak itu, diharapkan lulusan dokter hewan mampu ikut andil dalam pembangunan kesejahteraan di Indonesia.

Berbicara tentang perayaan hari profesi, OIE telah menetapkan 33 ranah profesi dokter hewan. Satire dan Anekdot "dokter hewan lebih hebat dari dokter manusia, karena bisa mengobati hewan tanpa menanyakan gejala secara langsung" pun beredar cukup luas di masyarakat, namun menjadi paradigma yang ironis. Penulis sekali lagi menekankan bahwa masing-masing profesi mempunyai andil dan rejeki masing-masing. 

Masing-masing profesi tidak perlu berebut peran, karena peran bisa dalam bentuk apasaja, abstrak ataupun konkret. Namun penulis mengajak teman-teman dokter hewan seperjuangan untuk menjadikan 33 ranah profesi dokter hewan yang dirilis OIE tersebut hanya sebagai rujukan. karena dokter hewan bisa menjadi apa saja.

     Viva Veteriner!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun