Mohon tunggu...
Rafif Ahmad Fadilah
Rafif Ahmad Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa | Writer in Progress | Content Writer | Like Reading a Book

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menetap di Zona Nyaman, Worth It kah?

16 Juni 2025   17:05 Diperbarui: 16 Juni 2025   17:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menolak zona nyaman (Sumber: unsplash/ Josh Muller)


"Kalau aku tetap di zona nyaman, apakah itu salah? Apakah worth it?"

Banyak orang yang menyarankan kita untuk keluar dari zona nyaman dan jangan terlalu lama berada di sana, karena hanya akan membuat diri kita gitu gitu aja. Apakah benar? lantas bagaimana jika sebenarnya zona nyaman juga memiliki berbagai dampak positif bagi kehidupan kita?.

Apa Sebenarnya arti dari Zona nyaman? 

Zona nyaman didefinisikan sebagai keadaan di mana seseorang merasa aman dan nyaman dalam situasi saat ini, seperti pekerjaan, lingkungan sosial, atau rutinitas harian, dengan risiko yang rendah. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh Alasdair White pada 2009 dalam bukunya "From Comfort Zones to Performance Management," yang menjelaskan zona nyaman sebagai fungsi umum yang nyaman tanpa usaha maksimal, sering kali monoton dan bebas risiko. Judith Bardwick pada 1991 dalam "The Dangers of the Comfort Zone" juga mendefinisikan zona nyaman sebagai perilaku dengan ruang lingkup terbatas untuk performa stabil, yang bisa menyebabkan kebosanan. 

Berdasarkan definisi tersebut, dapat dipahami bahwa zona nyaman adalah keadaan yang nyaman, aman, stabil dan memberikan perasaan tenang. Banyak orang yang menjadikan zona ini sebagai zona pelarian atas ketidakmauan menghadapi tantangan yang sulit sehingga memilih untuk menetap dalam zona nyaman. Mungkin ada yang pernah berpikir bahwa, "Untuk apa keluar dan mengambil jalan yang penuh risiko dan ketidakpastian?". 

Yap, memang siapapun di dunia ini tidak suka dengan ketidakpastian dan memilih dengan ketentraman dan nyaman. Kalaupun ada, tak semua orang mampu melewati terjangan itu. Ada ahli yang berpendapat bahwa, 

"zona nyaman sering kali menghasilkan aktivitas normal tanpa rasa takut atau risiko, tetapi juga membosankan" -Alasdair A.K. White-

Baca juga: Senja di Tepi Jalan

Judith Bardwick menambahkan bahwa zona nyaman bisa membatasi perilaku, terutama dalam konteks kerja yang monoton. Pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa zona nyaman memiliki sisi positif maupun negatif. 

Untuk menambah pengetahuan kita, mari kita melihat pembahasan dari sudut pandang ilmiah berdasarkan penelitian mengenai zona nyaman. 

Dr. Matthew Zawadzki dari University of California, seperti yang dikutip oleh Shape, menyebutkan bahwa stres dari zona nyaman yang berkepanjangan dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan level hormon, berpotensi menyebabkan masalah kesehatan kronis dan kematian dini. Penelitian lain, seperti Behavioral Medicine Annual Report, mempelajari 100 orang dewasa selama tiga hari dan menemukan bahwa 34% tidak mengalami stres saat melakukan aktivitas menyenangkan, dengan detak jantung stabil dan rasa tenang selama berjam-jam, menyoroti peran hobi dalam manajemen stres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun