Sejak pandemi Covid-19 melanda, semangat wirausaha masyarakat Indonesia justru semakin berkobar. Banyak orang terdorong untuk mencari sumber penghasilan baru, terutama melalui usaha rumahan yang terbukti mampu memberikan keuntungan besar. Fenomena ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga merambah hingga ke pelosok desa. Contohnya, UMKM rengginang di Desa Mojopitu, Ponorogo, yang kian berkembang pesat. Makanan khas Lebaran ini semakin diminati karena proses pembuatannya sederhana, tetapi bernilai ekonomis tinggi, dengan bahan baku mudah didapat dan pasar yang luas.
Usaha rengginang di Desa Mojopitu memiliki keunikan tersendiri karena produksinya dilakukan di beberapa rumah yang masih dalam satu ikatan keluarga. Pola ini mencerminkan budaya masyarakat desa, di mana hubungan kekerabatan antar rumah sangat erat. Saat ini, terdapat empat rumah dalam satu kompleks yang aktif memproduksi rengginang, berawal dari inisiatif Ibu Minatun sekitar tahun 2006. Ia kemudian mengajarkan keterampilan tersebut kepada Ibu Narti dan Ibu Rubayani, yang merupakan kerabatnya. Menariknya, usaha ini juga menjadi peluang ekonomi bagi Ibu Narti dan Ibu Minatun setelah mereka kembali dari bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hongkong dan Taiwan. Dengan demikian, bisnis rumahan ini tidak hanya melestarikan kuliner tradisional tetapi juga berperan dalam mendukung stabilitas ekonomi keluarga, khususnya bagi mantan TKI yang kembali ke tanah air.
Dari sisi ekonomi, usaha rengginang terbukti mampu menopang perekonomian keluarga dalam skala mikro. Ibu Minatun, salah satu produsen rengginang, mengungkapkan bahwa omzet penjualannya bisa mencapai Rp3-4 juta per bulan, bahkan meningkat hingga dua kali lipat saat Ramadan dan Lebaran. Pendapatan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta biaya pendidikan keluarga. Menariknya, distribusi rengginang tidak hanya terbatas di wilayah sekitar, tetapi juga telah merambah ke luar kota dan bahkan luar pulau. Keunggulan lain dari bisnis ini adalah modal yang relatif kecil dengan proses produksi yang sederhana, sehingga siapa pun bisa memulainya dari rumah. Keluarga di Desa Mojopitu telah membuktikan keberhasilannya—mungkinkah Anda yang akan menjadi pelaku usaha berikutnya?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI