Mohon tunggu...
Rafi NasywanSaifani
Rafi NasywanSaifani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas nahdlatul ulama surabaya

perkenalan nama saya rafi nasywan saifani, mahasiswa dari universitas Nadhlatul Ulama Surabaya dari prodi s1 keperawatan, Hobi saya membaca dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Infeksi: Pengertian, Penyebab, Gejala, Tindakan Pencegahan, dan Pengobatan

5 November 2023   21:17 Diperbarui: 5 November 2023   22:11 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Infeksi 

1. Pengertian 

Infeksi merupakan proses invasi dan multiplikasi berbagai mikroorganisme ke dalam tubuh (seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit) yang saat dalam keadaan normal, mikroorganisme tersebut tidak terdapat di dalam tubuh. Sebenarnya, di beberapa tempat dalam tubuh kita pun, seperti di dalam mulut atau usus, terdapat banyak mikroorganisme yang hidup secara alamiah dan biasanya tidak menyebabkan infeksi. Namun, dalam beberapa kondisi, beberapa mikroorganisme tersebut juga dapat menyebabkan penyakit.

Bakteri, virus, jamur, dan parasit memiliki berbagai cara untuk masuk kedalam tubuh. Cara penularannya dibagi menjadi kontak langsung dan tidak langsung. Kontak langsung terdiri atas penyebaran orang ke orang (misalnya dari bersin, kontak seksual, atau semacamnya), hewan ke orang (gigitan atau cakaran binatang, kutu dari binatang peliharaan), atau dari ibu hamil ke anaknya yang belum lahir melalui plasenta. Kontak tidak langsung terdiri atas gigitan serangga yang hanya menjadi pembawa dari mikroorganisme atau vektor (seperti nyamuk, lalat, kutu, tungau) dan kontaminasi air atau makanan. Setelah masuk ke dalam tubuh, mikroorganisme tersebut mengakibatkan beberapa perubahan. Mikroorganisme tersebut memperbanyak diri dengan caranya masing-masing dan menyebabkan cedera jaringan dengan berbagai mekanisme yang mereka punya, seperti mengeluarkan toksin, mengganggu DNA sel normal, dan sebagainya. air atau makanan. 

2. Penyebab Infeksi


Penyebab infeksi bermacam-macam, mulai dari bakteri, virus, jamur, hingga parasit. Berikut adalah penjelasan macam-macam infeksi yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.

a. Bakteri

Bakteri merupakan organisme yang memiliki satu sel. Salah satu cara bakteri untuk menginfeksi tubuh adalah dengan mengeluarkan toksin (racun) yang dapat merusak jaringan tubuh. Bakteri dapat menyebabkan infeksi tenggorokan, infeksi saluran pencernaan, infeksi pernafasan (seperti TBC), infeksi saluran kemih, hingga infeksi genital. Terdapat empat kelompok bakteri yang dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya: bacilli, cocci, spirochaetes, dan vibrio.

1) Bacilli berbentuk batang dengan panjang sekitar 0,03 mm. Penyakit yang biasanya disebabkan oleh bakteri berbentuk bacilli antara lain tifoid dan sistitis.

2) Cocci berbentuk bulatan dengan diameter sekitar 0,001 mm. Bakteri berbentuk cocci biasanya membentuk kelompok-kelompok seperti berpasangan, membentuk garis panjang, atau berkumpul seperti anggur. Penyakit yang biasanya disebabkan oleh bakteri cocci antara lain infeksi stafilokokus dan gonorrhea.

3) Spirochaetes berbentuk seperti spiral. Bakteri ini menyebabkan penyakit sifilis.

4) Vibrio berbentuk seperti koma. Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera.

b. Virus

Virus berukuran lebih kecil dari bakteri dan membutuhkan host. seperti orang, tanaman, atau hewan, untuk bermultiplikasi. Saat virus masuk ke dalam tubuh, biasanya ia menginvasi sel tubuh yang normal dan mengambil alih sel untuk memproduksi virus lainnya. Virus dapat menyebabkan penyakit yang paling ringan seperti common cold hingga sangat berat seperti AIDS. Virus hampir sama seperti bakteri, terdapat berbagai bentuk virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Bentuk-bentuk virus tersebut antara lain:

1) Icosahedral: lapisan luamya terdiri atas 20 sisi datar yang memberikan bentuk seperti bola. Icosahedral merupakan bentuk yang dimiliki oleh kebanyakan virus.

2) Helical: lapisan luarnya membentuk seperti batang.

3) Enveloped: lapisan luarnya terbungkus oleh membran yang longgar, yang dapat berubah-ubah bentuk, tetapi biasanya sering terlihat seperti bola.

4) Kompleks: Tidak memiliki lapisan luar, tetapi intinya terlapisi.

c. Jamur

Jamur merupakan organisme primitif yang dapat hidup di udara, tanah, tanaman, atau di dalam air. Beberapa jamur juga hidup di dalam tubuh manusia. Infeksi jamur biasanya tidak berbahaya, tetapi beberapa diantaranya juga dapat mengancam kehidupan. Jamur merupakan penyebab banyak penyakit kulit. Penyakit lain yang disebabkan oleh jamur antara lain infeksi di paru-paru dan sistem saraf. Jamur dapat menyebar jika seseorang menghirup spora atau menempel langsung di kulit. Seseorang juga akan lebih mudah terkena jamur jika sistem imunnya sedang lemah atau sedang meminum antibiotik. 

d . Parasit

Parasit merupakan mikroorganisme yang membutuhkan organisme atau host lainnya untuk bertahan. Beberapa parasit tidak memengaruhi host yang ditinggali, sedangkan beberapa lainnya mengalami pertumbuhan, reproduksi, dan bahkan mengeluarkan toksin (racun) yang menyebabkan host mengalami infeksi parasit. Infeksi parasit disebabkan oleh 3 jenis organisme: protozoa, helminth (cacing), dan ektoparasit.

1) Protozoa merupakan organisme yang hanya mempunyai satu sel yang dapat hidup dan bermultiplikasi di dalam tubuh manusia. Infeksi yang disebabkan oleh protozoa antara lain giardiasis, yaitu infeksi pencernaan yang dapat terjadi akibat meminum air yang terinfeksi oleh protozoa.

2) Helminth merupakan organisme yang memiliki banyak sel (multi sel) yang biasanya dikenal dengan nama cacing. Terdapat berbagai jenis cacing yang dapat menginfeksi manusia, seperti flatworm, tapeworm, ringworm, dan roundworm.

3) Ektoparasit merupakan organisme yang juga memiliki banyak sel yang biasanya hidup atau makan dari kulit manusia, seperti nyamuk, lalat, kutu, atau tungau.

3. Gejala Infeksi

Gejala dari infeksi bervariasi. Bahkan, ada sebuah kondisi di mana infeksi tersebut tidak menimbulkan gejala dan subklinis. Gejala yang ditimbulkan kadang bersifat lokal (di tempat masuknya mikroorganisme) atau sistemik (menyebar ke seluruh tubuh). Gejala paling umum dirasakan oleh orang yang terkena infeksi adalah demam. Berikut adalah beberapa gejala yang timbul berdasarkan penyebabnya.

a. Bakteri

Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi bakteri bervariasi tergantung bagian tubuh mana yang diinfeksi. Namun, gejala paling umum adalah demam. Jika seseorang terkena infeksi bakteri di tenggorokan, maka ia akan merasakan nyeri tenggorokan, batuk, dan sebagainya. Jika mengalami infeksi bakteri di pencernaan, maka ia akan merasakan gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, mual, atau muntah. Jika mengalami infeksi pada saluran kemih, maka ia akan merasakan keinginan buang air kecil (BAK) yang terus menerus, BAK tidak puas, atau bahkan nyeri saat BAK.

b. Virus

Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi tergantung dari tipe virus, bagian tubuh yang terinfeksi, usia, riwayat penyakit pasien, dan faktor lainnya. Gejala dari infeksi virus dapat memengaruhi hampir seluruh bagian tubuh. Gejala yang biasanya ditimbulkan antara lain gejala seperti flu (demam, mudah lelah, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, batuk, pegal- pegal, dan sebagainya), gangguan pencernaan (diare, mual, muntah, dsb), rash (kemerahan di kulit), bersin-bersin, malaise, hidung berair dan tersumbat, pembesaran kelenjar getah bening (KGB), pembengkakan tonsil, atau bahkan turunnya berat badan.

c. Jamur

Kebanyakan jamur menginfeksi kulit, meskipun terdapat bagian tubuh lain yang dapat terinfeksi seperti paru-paru dan otak. Gejala infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur antara lain gatal, kemerahan, kadang terdapat rasa terbakar, kulit bersisik, dan sebagainya. Gejala lainnya tergantung dari tempat yang terinfeksi.

d. Parasit

Kebanyakan dari infeksi parasit menyebabkan gejala pencernaan. Gejala spesifik berdasarkan jenis infeksinya antara lain:

1) Malaria: penyakit yang disebabkan oleh plasmodium dan diperantarai oleh nyamuk. Gejala yang sering muncul antara lain demam, menggigil, dan penyakit seperti flu.

2) Trichomoniasis: penyakit yang disebabkan oleh hubungan seksual. Gejala yang sering muncul antara lain gatal, kemerahan, iritasi, atau cairan tidak wajar yang terdapat dari area genital.

3) Giardiasis: infeksi saluran pencernaan. Gejala yang sering muncul antara lain diare, gas, gangguan lambung, feses yang berlendir, dan dehidrasi.

4) Toksoplasmosis: gejala yang sering muncul seperti flu, kelenjar getah bening yang membengkak dan nyeri, nyeri otot yang berlangsung selama lebih dari sebulan.

4. Tindakan Pencegahan Infeksi

Beberapa tindakan pencegahan infeksi yang dapat dilakukan adalah:

a. Asepsis

Istilah ini dipakai untuk menggambarkan semua usaha yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi. Tujuan akhirnya adalah mengurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme, baik pada permukaan benda hidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat digunakan dengan aman. Dua jenis teknik asepsis, yaitu:

1) Asepsis medis atau teknik bersih untuk mencegah penyebaran mikroorganisme dengan mencuci tangan dan mengganti linen. Prinsipnya adalah mencuci tangan.

2) Asepsis bedah atau teknik steril untuk membunuh mikroorganisme. Teknik steril digunakan saat melakukan prosedur invasif.

b. Antisepsis

Upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.

c. Dekontaminasi

Tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian dilakukan. Contohnya adalah meja pemeriksaan, alat- alat kesehatan, dan sarung tangan yang terkontaminasi oleh darah atau aliran tubuh di saat prosedur bedah/tindakan dilakukan.

d. Pencucian (cuci-bilas)

Tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh, atau setiap benda asing seperti debu dan kotoran.

e. Desfinfeksi

Tindakan menghilangkan sebagian besar (tidak semua) mikroorganisme penyebab penyakit dari benda mati. Desinfeksi tingkat tinggi dilakukan dengan merebus atau dengan menggunakan larutan kimia. Tindakan ini dapat menghilangkan semua mikroorganisme, kecuali beberapa bakteri endospora.

f. Sterilisasi

Tindakan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit, dan virus) termasuk bakteri endospora.

5. Pengobatan

a. Bakteri

Pengobatan bakteri adalah antibiotik. Namun, antibiotik tidak dapat digunakan begitu saja. Saat seseorang meminum antibiotik, maka ia harus mengikuti petunjuk yang diberikan dengan sangat hati-hati. Hal itu karena jika kita tidak memiliki perilaku minum antibiotik yang baik, suatu saat bakteri yang ingin kita hancurkan sudah terlanjur resisten dengan antibiotik yang kita minum.

b. Virus

Beberapa infeksi virus biasanya dapat dicegah dengan vaksinasi (seperti campak, hepatitis, dan sebagainya). Antivirus juga biasanya digunakan dalam mengobati infeksi virus. Namun, antivirus biasanya hanya efektif digunakan untuk beberapa infeksi, seperti herpes, hepatitis B dan C, dan HIV. Infeksi virus ringan sebenarnya bersifat self-limited, atau dapat sembuh dengan sendirinya. Hanya saja seseorang harus memiliki daya tahan tubuh yang kuat untuk melawan virus-virus tersebut. Antibiotik tidak pernah efektif untuk melawan virus.

c. Jamur

Jamur biasanya sulit untuk dibunuh. Untuk infeksi kulit dan kuku, terdapat pengobatan anti jamur topikal yang dapat digunakan dengan cara dioleskan ke bagian tubuh yang terinfeksi. Namun, jika infeksi jamur meluas atau serius, maka terdapat pengobatan anti jamur yang bisa diminum.

d. Parasit

Tidak semua parasit memiliki pengobatan. Pengobatan yang biasanya diberikan untuk orang-orang yang terinfeksi parasit antara lain antiparasit, seperti antiamuba dan antimalaria.

Nama : Rafi Nasywan Saifani

NIM : 1130023153

Kelas : 1-D

Sumber : https://drive.google.com/file/d/1badkBX105bZw1DTIJcvOg_DelWT298cK/view?usp=drivesdk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun