Mohon tunggu...
Rafans Manado
Rafans Manado Mohon Tunggu... amtenar -

Aktivis ormas serta pemerhati bidang politik, pariwisata, dan kebudayaan Kota Manado,-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

MICE di Kota Manado: Peluang dan Permasalahannya

31 Oktober 2010   01:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:58 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisnis MICE atau Meeting, Incentive, Conference, and  Exhibition merupakan industri pariwisata yang mengalami pertumbuhan paling dinamis saat ini di dunia.

Bisnis MICE   pada awalnya bermula dari Eropa Barat dan Amerika Serikat pada akhir abad 19 dan awal abad 20; yang berkembang sangat pesat secara global sejak tahun 1960.

Bukti kuatnya fondasi konferensi dan event di Eropa, dapat dilihat dari bukti-bukti sejarah pada Kerajaan Roma, yang ditandai dengan banyaknya bangunan yang secara khusus digunakan untuk menyelenggarakan debat dan pertemuan.

Catatan lainnya, oleh Gartrell (1994) menyebutkan bahwa Biro Konvensi pertama kali lahir yakni di Detroit, Amerika Serikat pada tahun 1896.

Perkembangan yang sangat cepat konferensi dan event di Asia Pacifik, terjadi pada tahun 1980 – an. Dan untuk Indonesia, MICE berkembang sejak tahun 1990 – an.

Tidaklah mengherankan jika saat ini 20 % dari wisatawan dunia adalah wisatatawan MICE. Pertumbuhan pariwisata ke depan akan ditandai dengan pertumbuhan MICE yang sangat kuat.

Perjalanan wisata MICE akan senantiasa tetap berkibar kendati di tengah-tengah krisis. Hal ini oleh karena : pertama Wisatawan MICE, perjalannnya dibiayai oleh organisasi atau lembaga pemerintahan maupun non pemerintahan atau bukan pribadi sehingga relatif tidak terlalu terpengaruh pada keputusan untuk bepergian. Kedua, kepergian wisatawan MICE selain sudah terprogram sebelumnya juga memiliki misi khusus yang tidak mungkin ditangguhkan hanya karena persoalan non teknis. Kemudian yang memperkuat adalah kunjungan di tengah krisis juga menjadi bagian dari diplomasi dengan tema solidaritas sesama anggota didalamnya.

Wisatawan MICE memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan jenis wisata lainnya. Wisatawan kongres dan konvensi merupakan kelas high level economy dengan posisi penting dalam organisasi atau asosiasi, perusahaan atau pemerintahan. Mereka umumnya merupakan kelompok yang royal dalam membelanjakan uang untuk suatu barang atau jasa yang dianggapnya baik untuk digunakan selama konvensi maupun untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.

Wisata MICE memiliki lama tinggal (lengh of stay) yang relatif lebih lama dari pada jenis wisatawan lainnya, yakni rata-rata lebih dari 4 (empat) hari. atau sesuai lama waktu penyelenggaraan kongres dan konvensi. Secara ekonomis, semakin lama tinggal dan di dorong kreativitas penyusunan paket wisata setelah selesai kongres dan konvensi, maka akan makin banyak uang yang dibelanjakan.

Disamping itu, wisata MICE dapat menarik sejumlah besar wisatawan hanya dalam sekali penyelenggaraan kongres dan konvensi.

Secara internasional, dilihat dari dampak publisitasnya, maka penyelenggaraan kongres dan konvensi di suatu negara, akan mendapatkan liputan media yang sangat luas baik oleh media internasional maupun nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun