Mohon tunggu...
Humaniora

Menganalisa Unsur Intrinsik Cerpen "Paradoks"

27 Februari 2017   07:53 Diperbarui: 28 Februari 2017   12:00 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

- Sudut pandang orang ketiga pengamat. Pengarang hanya menuliskan apa yang mereka lihat.

Pada cerpen ini, penulis menggunakan sudut pandang orang pertama. Sebagai buktinya terdapat dalam kalimat berikut :

- Hari itu adalah ulang tahun yang sangat spesial, karena itu juga ulang tahun terakhirku yang dirayakan bersama ayahku.

- Lalu saat itu, mereka ikut merayakan ulang tahunku, dan juga turut memberikanku hadiah. Sungguh suatu hari yang sangat spesial.

- Aku tidak tau secara rinci tentang kematiannya tapi banyak orang yang bilang bahwa kematian ayahku sangat misterius, ada spekulasi juga berkata bahwa ada hantu yang turut campur tangan pada kematiannya.

- Tapi, aku tidak pernah percaya dengan hal-hal seperti itu.

Amanat

Amanat adalah pesan yang terkandung dalam sebuah cerita. Amanat dari cerita pendek ini adalah manusia sebagai ciptaan Tuhan tidak bisa bermain-main dengan apa yang dinamakan takdir. Karena, Tuhan sudah menetapkan semuanya. Apa yang dilakukan Darka adalah takdir Tuhan. Bagaikan ular yang memakan ekornya, lagi dan lagi,. Itu lah kehidupannya.

Demikian bahasan dan analisis cerpen “Paradoks”. Semoga bermanfaat.

Link cerpen :

http://cerpenmu.com/cerpen-fantasi-fiksi/paradoks-2.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun