Mohon tunggu...
Raehan FahriAnanta
Raehan FahriAnanta Mohon Tunggu... Lainnya - seseorang yang berusaha keras untuk berfikir kritis dan cerdas

seseorang yang ingin berfkir kritis dan cerdass

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Globalisasi terhadap Wawasan Nusantara

3 Juni 2021   17:37 Diperbarui: 3 Juni 2021   17:46 4777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wilayah Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan oleh lautan. Dengan kata lain keberagaman yang ada Indonesia sangatlah banyak. Banyaknya suku, agama, ras, dan budaya menjadi keunikan tersendiri. 

Bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila dengan semboyannya BHINEKA TUNGGAL IKA yang berarti berbeda-beda tetapi tetap ssatu jua menjadi tolak ukur kebersamaan dan toleransi di Indonesia sehingga Indonesia menjadi bangsa yang utuh. 

Hal ini seharusnya terus di pertahankan demi menjaga persatuan dan kesatuan seluruh umat bangsa dari sabang hingga merauke. Perkembangan era globalisasi terutama perkembangan digital menyebabkan seluruh pemuda bangsa menjadi melek akan arus globalisasi. Globalisasi juga telah menghancurkan cara hidup dan budaya yang telah menjadi ciri khas Indonesia.

 Dunia seni dan hiburan sangat dipengaruhi oleh negara-negara Barat, kepribadian negara mulai hilang seiring dengan perkembangan zaman. Indonesia kaya akan seni dan budaya, namun potensi ini tidak akan seperti yang diharapkan lagi. Hal ini karena penguatan seni dan budaya tampak menyatu, sehingga cara hidup kita terhegemoni dan terpojok oleh kelompok etnis tertentu. Keajaiban ini dapat menjadi tanda bahaya masa depan negara sehingga penting untuk membentuk strategi lain untuk mengalahkannya. 

Globalisasi mempunyai sisi positif dan negatinya. Sisi positif perkembangan globalisasi, kita dapat mengakses seluruh informasi dengan mudah dan cepat. Disisi negative anak-anak jaman sekarang lebih menggunakannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat seperti bermain tiktok, media sosial, dan bermain game online. 

Bahkan jika menemukan orang yang tertinggal budaya globalisasi akan diejek oleh orang yang sudah melek akan globalisasi. Selain itu pengetahuan yang kurang akan budaya dan pahlawan Indonesia menjadi salah satu persoalan yang harus diperhatikan. Tentu tidak lucu jika anak-anak jaman sekarang tidak tau siapa nenek moyangnya, dan tidak mau melestarikan budayanya. Hal ini akan berakibat pada lunturnya rasa cinta tanah air, dan hilangnya kebudayaan di masa yang akan dating. 

Tak hanya itu fenomena fans idola artis korea juga meyebabkan hilangnya kebudayaan bangsa dan mungkin akan dianggap sebagai budaya yang kuno oleh kaum muda di era globalisasi. 

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut seharusnya orang tua saling mengawasi anaknya dalam memanfaatkan globalisasi ini dengan mengenalkan budaya kita dan mengawasi agar kaum muda lebih bijak dalam menggunakan medianya. Selain itu kaum muda seharusnya menjunjung tinggi budaya kita dan mengenalkannya ke luar Indonesia. Selain itu rasa toleransi antar ras, antar budaya, antar agama harus lebih diutamakan demi menjaga keutuhan NKRI. 

Tetap menghargai siapa saja yang kita temui, dengan menerapkan ideologi Pancasila sebagai moral bangsa akan membantu pembentukan pribadi yang kuat, cinta tanah air dan mengenal budaya serta nenek moyangnya serta menjadikan diri untuk tidak goyah dengan perkembangan budaya asing dan tetap menjunjung tinggi budaya sendiri dan menjunjung semboyan BHINEKA TUNGGAL IKA. 

Sehingga wawasan nusantara akan mengubah cara pandang kita tentang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan yang berguna untuk membangun cinta tanah air dan menjunjung tinggi persaudaraan antara sesame rakyat Indonesia apapu rasnya, apapun agamanya, apapun budayanya diera globalisasi ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun