Mohon tunggu...
Olahraga Pilihan

Preview F1 GP Spanyol : Rio Haryanto Akan Balapan di Salah Satu Trek yang Paling Menantang

9 Mei 2016   23:02 Diperbarui: 9 Mei 2016   23:08 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menghadapi seri kelima, Rio Haryanto berharap dapat menjaga momentum dari Rusia dan menjadi lebih kompetitif. (Image from : www.formula1.com)

Pebalap asal Indonesia, Rio Haryanto, akan menjalani seri kelima kejuaraan dunia Formula 1, di Circuit de Barcelona-Catalunya, Barcelona, Spanyol. Seri kelima ini akan diselenggarakan pada tanggal 13 hingga 15 Mei mendatang. Setelah gagal finis balapan sebelumnya di Sochi, Rusia, Rio berharap akan dapat menuntaskan race dan dapat meraih hasil yang positif, seperti di Bahrein dan Cina. Rio akan membalap di salah satu sirkuit yang paling menantang musim ini karena karakter sirkuit Barcelona sangat komplit. Banyak hal yang harus diperhatikan agar dapat meraih hasil yang memuaskan di Spanyol, terutama manajemen ban, kekuatan mesin, aerodinamika dan juga settingan mobil yang pas.

Circuit de Barcelona-Catalunya sangat menantang

cqtqlunyq-5730afab377b61d40bc77d49.png
cqtqlunyq-5730afab377b61d40bc77d49.png
Layout circuit de Barcelona-Catalunya (Image from: www.wikipedia.org)

Arena balapan di Spanyol ini sudah tidak asing lagi bagi para pebalap Formula 1. Kedua tes pra-musim diadakan di sirkuit ini, dan pastinya semua pebalap sangat familiar dengan trek tersebut.  Trek ini dibangun pada tahun 1991, dan menyelenggarakan balapan F1 pertamanya pada tahun yang sama.

Sirkuit Catalunya panjangnya 4.65 kilometer, dan terdiri dari 16 tikungan, dan dua trek lurus yang cukup panjang. Trek ini lebih mirip kepada Bahrein dan sangat berbeda dari sirkuit Sochi, karena ini merupakan lintasan balap yang tradisional, bukan street-circuit.

Sirkuit Barcelona ini bisa dibilang sangat komplit: Ada dua trek lurus yang cukup panjang: start-finish straight yang terletak sebelum tikungan 1, dan back straight yang berada sebelum belokan nomor 10. Di kedua trek lurus ini juga ada zona DRS yang dapat membantu pebalap untuk mendahului pebalap lain. Di bagian ini, mobil memerlukan tenaga mesin yang sangat kuat agar bisa mencapai top speed yang tinggi.

Sebagian besar tikungan di trek ini berkecepatan tinggi dan medium. Yang paling menantang untuk pebalap adalah tikungan  ketiga dan sembilan. Turn 3 adalah tikungan kanan yang sangat panjang akan dilewati pebalap hampir gas pol. Mobil harus sedekat mungkin dengan apex saat memasuki hingga pertengahan belokan ini. Mobil yang kurang stabil, dalam arti mengalamai understeer atau oversteer tidak akan bisa melewati tikungan ini dengan kecepatan maksimal. Turn 9 adalah tantangan tersulit kedua bagi para pebalap. Ini belokan kanan 90 derajat, tetapi dilewati dengan gigi lima dan sangat kencang. Lebih dari itu, sebelum memasuki turn 9, sirkuit sedikit menanjak, sehingga pebalap akan kesulitan untuk melihat apex saat memasuki tikungan, dan bagian akhir belokan ini juga akan sulit untuk dilihat.

Sektor ketiga sirkuit, yaitu bagian akhir, bisa dikatakan adalah bagian paling lamban. Turn 10 adalah salah satu spot terbaik untuk mendahului, yaitu tikungan hairpin kiri, yang juga merupakan tikungan dengan kecepatan paling rendah. Tikungan 14 dan 15 adalah bagian yang baru dibangun beberapa tahun yang lalu, agar memperlambat laju mobil di bagian terakhir.

Melihat karakteristik ini, para tim akan mencari set-up yang pas pada sesi latihan. Mereka harus menemukan kompromi dalam set-up: Yaitu set-up yang menghasilkan banyak downforce dan mechanical grip untuk sesi kualifikasi, dimana mobil akan melaju secepat mungkin. Akan tetapi, set-up yang akan dipakai harus juga "ramah" terhadap ban pada saat balapan, agar tidak cepat merusak ban. Kompromi harus ditemukan, karena tim tidak diperbolehkan merubah sebagian besar settingan mobil diantara kualifikasi dan race.Mechanical grip dapat dimaksimalkan dengan mengunakan settingan negative camber. Namun, jika terlalu ekstrim, temperatur ban akan cepat naik, dan dapat lebih mudah terdegradasi.

Dua faktor lain yang dapat mempengaruhi performa mobil di Barcelona adalah sifat sirkuit yang tidak datar, seperti misalnya, tikungan 9, 11 dan 12 cenderung menanjak, sedangkan tikungan 5 dan 13 cenderung menurun. Hal lainnya adalah angin yang sering berganti arah. Kondisi angin di pagi hari dan siang hari bisa saja berbeda, sehingga mempersulit para tim untuk menemukan set-up yang terbaik karena aerodinamika mobil F1 modern sangat tergantung dengan angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun