Sebagai wujud nyata dari komitmen Universitas Negeri Semarang (UNNES) dalam menghasilkan inovasi pendidikan yang relevan, kegiatan Bhakti Akademisi kembali menyentuh sekolah dasar di Kendal. Kali ini, Radinda Datya Yosi Faratifa, seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UNNES, berkolaborasi langsung dengan SD Negeri 2 Kebonharjo, Kabupaten Kendal, melalui program pengembangan media ajar visual.
Kolaborasi ini berangkat dari tantangan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) pada siswa kelas 5, khususnya pada materi Bab 3 mengenai Perubahan Wujud dan Sifat Benda. Konsep sains seperti mencair, membeku, menguap, hingga menyublim, memerlukan visualisasi yang jelas agar tidak menjadi hafalan semata.
Menjawab tantangan tersebut, Radinda Datya Yosi Faratifa menciptakan sebuah Modul Ajar Berbasis Infografis yang diberi judul "Perubahan Wujud Benda dalam Kehidupan Sehari-hari". Modul ini menyajikan materi secara ringkas, padat, dan sangat visual, mengubah teks panjang menjadi ilustrasi yang menarik dan mudah dicerna.
 Infografis yang dikembangkan Radinda memiliki keunggulan dalam menyederhanakan enam proses perubahan wujud benda, yaitu:Â
- Mencair, seperti es batu menjadi air.
- Membeku, seperti air menjadi es batu di freezer.
- Menguap, seperti air mendidih menjadi uap.
- Mengembun, seperti uap air menjadi embun di kaca jendela.
- Menyublim, seperti kapur barus yang habis menjadi gas.
- Mengkristal, seperti uap air menjadi salju.
"Infografis sangat cocok untuk materi IPAS karena langsung menghubungkan teori dengan contoh yang ada di sekitar siswa. Penyajian yang berwarna dan sistematis membantu siswa kelas 5 tidak hanya melihat gambar, tetapi memahami alur proses perubahan wujud benda," jelas Radinda.Â
Melalui kegiatan Bhakti Akademisi ini, Radinda berhasil memberikan alternatif modul ajar yang inovatif dan siap pakai bagi guru-guru di SD Negeri 2 Kebonharjo. Media ini diharapkan dapat meningkatkan minat literasi sains siswa dan membantu guru menyajikan materi yang padat dengan cara yang lebih efisien dan menarik.
Kolaborasi antara mahasiswa, dosen pengampu, dan sekolah dasar ini merupakan model ideal implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Program studi PGSD UNNES membuktikan bahwa inovasi berbasis visual dapat dikembangkan oleh calon pendidik untuk menciptakan ekosistem belajar yang relevan, aplikatif, dan berdampak positif langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran di tingkat dasar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI