Mohon tunggu...
Rada kusumadevi
Rada kusumadevi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Just Rd

:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilan Jadi Guru BK?

7 Maret 2019   16:22 Diperbarui: 7 Maret 2019   16:35 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Haloo sobat pintar,

 kali ini aku punya cerita yang sangat menarik, baca yuk :)

Namaku Arya Fahriski (Ari) aku mempunyai saudara kembar bernama Atha, kami terlahir di keluarga yang harmonis. Aku dan atha mempunyai sifat yang berbeda, aku yang lebih penurut dan menjadi kesayangan mama sedangkan atha memiliki sifat yang agak bandel sehingga menjadi anak kesayangan papa, menurut papa anak laki-laki memang harus sedikit bandel. Meskipun begitu aku dan atha saling menyayangi. Kami sekeluarga hidup bahagia hingga pada suatu saat terjadi pertengkaran hebat antara mama dan papa yang membuat mereka memutuskan untuk bercerai. Dan dari hasil sidang putusan cerai menyatakan bahwa hak asuhku jatuh ke tangan papa dan Atha ikut mama. Setelah perceraian itu Atha dan mama pindah ke rumah kakek di Malang, sedangkan aku dan papa tinggal di Bandung.

Setelah kejadian itu hidupku menjadi kosong aku kehilangan sosok Atha dan mama dalam hidupku, sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk merubah hidupku, yaa aku memulai hidup seperti atha, aku yang semula anak yang berprestasi, sopan, dan baik menjadi anak yang bandel, suka merokok, bolos sekolah, tawuran, dan bahkan aku menjadi panglima tempur di sekolahku. Keluar masuk ruang Bk dan ruang Kepsek sudah menjadi  rutinitasku. Sampai pada akhirnya ada guru Bk yang baru masuk di sekolahku namanya pak Dilan, beliau di tugaskan oleh kepala sekolah untuk menangani kasus ku yang sudah terlalu banyak dan membuat para guru kualahan. Aku pikir beliau sama saja seperti guru- guru lain yang selalu saja langsung menghakimi ku dan memfonis ku bersalah, tapi tidak beliau berbeda.

Saat pertama beliau memanggilku ke ruangannya pak Dilan tidak bertanya apapun terhadapku dan tidak mengungkit sama sekali masalahku di sekolah, beliau malah mengajaku ngopi saat malam minggu, aku tidak faham dengan apa yang dilakukan oleh pak dilan, dan karena aku penasaran maka aku terima ajakan beliau.

Dan akhirya datang hari yang di tentukan, aku dan pak dilan bertemu, pertemuan kami berjalan cukup lama yaitu mulai jam 7 sampai tengah malam. Banyak hal yang kami bicarakan saat itu beliau menceritakan masa mudanya yang tidak jauh berbeda dengan ku bahkan beliau sampai pernah diusir oleh ayahnya karena tawuran. Karena aku merasa memiliki kesamaan dengan beliau aku pun menceritakan masalah yang aku hadapi saat ini mulai dengan perceraian papa dan mama hingga aku yang memutuskan untuk berubah menjadi atha. Dan ternyata itu adalah cara pak dilan untuk mendiagnosis masalah yang membuatku menjadi anak yang nakal. Saat mau pulang beliau berkata padaku "dengan kamu menjadi nakal seperti ini apa keluargamu akan menjadi utuh kembali ? apa papa dan mamamu menjadi lebih bangga ? dan apa kamu pikir saudara kembarmu akan melakukan hal seperti ini juga ? tidak Ari, mereka yang menyayangimu akan sangat kecewa melihatmu yang seperti ini sekarang."

Setelah pertemuan itu aku berfikir bahwa apa yang di katakan pak dilan itu benar dan aku mulaii sadar dan berubah menjadi diriku yang seperti dulu lagi yaitu menjadi Ari yang lebih baik.

Dari masalah di atas guru BK (pak Dilan) telah melakukan Assessment dan diagnosis kepada siswa sehingga dapat memberikan solusi yang tepat untuk masalah yang dihadapi oleh siswanya (Ari).

Menilai atau melakukan assessment dan diagnosis merupakan bagian yang sangat penting dan strategis dari konseling, karena posisi sebagai dasar dalam perencanaan program bimbingan dan konseling yang sesuai kebutuhan, dimana kesesuaian program dan gambaran kondisi konseli dan kondisi lingkungannya dapat mendorong pencapaian tujuan layanan bimbingan dan konseling.

Assessment mempunyai multifungsi dalam proses konseling, diantaranya dapat melaksanakan pendekatan yang sistematik untuk memperoleh dan mengorganisasikan informasi yang relevan tentang konseli. Mengidentifikasikan peristiwa-peristiwa apa yang memberikan kontribusi pada timbulnya masalah konseli.

Adapun bentuk-bentuk assessment dalam konseling dibagi menjadi dua bentuk yaitu: assessment tes yang meliputi: tes prestasi, tes bakat, tes minat dan tes kepribadian. Sedangkan assessment non tes meliputi: DCM (daftar cek masalah), AUM-U (alat ungkap masalah-umum), AUM PTSDL (alat ungkap masalah belajar), wawancara, sosiometri, observasi, angket, dan ITP (inventori tugas perkembangan).

Oke udah dulu yaa ceritanyaa.. jangan bosan baca tulisan saya yaa.

#R.D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun