Seperti kata Bung Karno, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa para pahlawannya." Maka memperingati Hari Kesaktian Pancasila adalah juga memperingati jasa Pancasila itu sendiri---sebuah ideologi yang telah menjaga kita tetap utuh.
Penutup
Hari Kesaktian Pancasila adalah ajakan untuk kembali ke jati diri. Ia mengingatkan bahwa bangsa ini tidak akan pernah besar jika kehilangan rasa, nalar, dan kehendak yang berakar pada Pancasila.
Pendidikan, sekolah, dan perguruan tinggi memegang peran penting agar Pancasila terus hidup di generasi muda. Kita tidak bisa menyerahkan nasib bangsa hanya pada politik atau hukum. Harapan itu ada di ruang belajar, di keluarga, dan di hati setiap anak bangsa.
Tantangan kita memang berat, tapi justru di situlah Pancasila diuji: apakah ia hanya simbol, atau sungguh pedoman?
Mari kita pilih yang kedua: menjadikan Pancasila sebagai kompas hidup. Bukan sekadar slogan, tapi jalan bersama. Dengan begitu, kita sungguh bergerak menuju Indonesia Raya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI