Mohon tunggu...
Rachmawati Nurtriyana
Rachmawati Nurtriyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa prodi sosiologi fakultas ilmu sosial u iversitas negeri jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menjaga Kesehatan dan Produktivitas Lansia Melalui Program Posyandu Lansia

19 Mei 2022   08:14 Diperbarui: 19 Mei 2022   08:28 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dari identifikasi masalah yang sudah kami temukan, kami pun menganalisis masalah yang ada menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats). Alasan kami menganalisis menggunakan metode ini adalah karena di dalam program Posyandu Lansia tersebut selain masih terdapat kekurangan, kami juga bisa melihat ada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan program tersebut. Berikut hasil analisis yang sudah kami lakukan menggunakan metode analisis SWOT:

  1. Strength (Kekuatan) : Kegiatan yang ada pada program Posyandu Lansia sangat produktif bagi para lansia. Kesehatan para lansia lebih terpantau dan terperhatikan. Sesekali pemerintah mengadakan cek kesehatan gratis (para lansia tidak perlu membayar ketika cek kesehatan seperti penyakit gula, kolesterol, dll). Adanya petugas yang mendatangi rumah rumah lansia bagi yang sudah sepuh/senja (tidak mampu berjalan ke posyandu).
  2. Weakness (Kelemahan): Akibat adanya pandemi Covid 19, banyak lansia yang tidak datang ke posyandu karena mengingat usia yang sudah senja dan rentan terpapar virus. Jauhnya jarak antara rumah lansia dengan lokasi pelaksanaan Posyandu Lansia membuat para lansia malas datang ke posyandu, akibatnya jumlah peserta yang datang kurang dari dari kuota yang telah disediakan.
  3. Opportunity (Peluang) :Banyaknya kuota yang tersedia dalam pelaksanaan Posyandu Lansia. Adanya sukarelawan yang membantu dalam pelaksanaan program Posyandu Lansia. (seperti membantu mengunjungi rumah lansia yang sudah senja dan tidak bisa berkunjung ke posyandu secara langsung).
  4. Threats (Ancaman) : Usia yang sudah terlalu senja sehingga menyulitkan lansia untuk datang langsung ke posyandu. Adanya pandemi menghambat pelaksanaan kegiatan posyandu sehingga petugas harus datang ke rumah - rumah para lansia. Ada masyarakat baru dan baru mengenal posyandu beranggapan remeh mengenai kegiatan yang dilakukan dalam program Posyandu Lansia.

Melalui program sosial berupa Posyandu Lansia yang berada pada RW 03 Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Kami menelaah program tersebut dengan tujuan untuk mendata sistem kesehatan pada masyarakat lansia di wilayah RW/03 Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Di mana untuk mendapatkan sampel data, kami melaksanakan bentuk kerja sama tim dengan cara; terjun langsung kelapangan dengan mewawancarai narasumber (petugas Posyandu Lansia); riset artikel dan analisis data.

Program ini dilaksanakan setiap bulan sekali dengan upaya untuk meningkatkan taraf hidup pada masyarakat lansia. Program yang dikenal dengan nama "Posyandu Lansia" mengindikasi kesehatan lansia dengan mengukur tingkatan darah tinggi, kolesterol, gula, asam urat, hingga Indeks massa tubuh.

Menurut standar American Heart Association, rentang tekanan darah normal atau tensi normal sistoliknya berada di angka 120 mmHg dan diastolik nya 80 mmHg atau 120/80 mm Hg. 

Jika dibandingkan dengan angka normal yang menjadi cakupan penilaian kesehatan lansia di RW 03 Kelurahan Pinang Ranti Kecamatan Makasar Jakarta Timur. Maka, dari jumlah lansia sebanyak 204 dan yang diambil sampel sebanyak 50 lansia, didapatkan 27 lansia terindikasi bertekanan darah tinggi, 1 orang bertekanan normal, dan sisanya sebanyak 22 orang bertekanan darah rendah.

Pengukuran selanjutnya adalah kadar kolesterol. Dari data yang diperoleh,  terindikasi sebanyak 25 lansia tergolong kedalam kadar kolesterol tinggi. Lebih spesifik sebanyak 15 lelaki dan 10 perempuan. 

Hal ini didasarkan pada penilaian kolesterol tinggi apabila hasil pemeriksaan kolesterol LDLnya lebih dari 190 mg/dL, atau total kolesterolnya lebih dari 240 mg/dL. Saat itu, sebanyak 3 lansia dua orang lelaki dan satu orang perempuan terindikasi penyakit gula. Hal ini dikarenakan mereka memiliki gula darah lebih dari 200 mg/dL, atau 11 millimole per liter (mmol/L).

Pengukuran asam urat tak luput dari perhatian kader saat itu. Sebab, ini juga menjadi indikator seorang lansia sehat atau tidak. Dari data yang diperoleh sebanyak 11 lansia, tiga lelaki dan delapan perempuan terindikasi mengidap asam urat. 

Hal ini karena laki-laki, nilai normal asam urat berada di kisaran 3,4 -- 7,0 mg/dL. Sedangkan pada perempuan dan anak-anak, kisarannya ada di angka 2,4 -- 6,0 mg/dL dan 2,0 -- 5,5 mg/dL. Dan dari sampel yang diperoleh mereka melebihi dari batas normal tersebut. Untuk pengukuran terakhir, yaitu indeks massa tubuh. Sebanyak 26 lansia, terindikasi memiliki IMT normal. Sebanyak 23 lansia memiliki berat badan berlebih dan 1 orang memiliki IMT kurang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Program Posyandu Lansia yang ditawarkan saat ini di RT 03 Kelurahan Pinang Ranti berbentuk kegiatan bulanan yang diadakan di tingkat RW dimana para lansia di undang ke lokasi Posyandu untuk melakukan senam bersama, pengecekan kesehatan, pemberian makanan tambahan (PMT), lalu pulang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun