Jakarta, 24 Maret 2025 – Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengusulkan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pusat Keuangan sebagai strategi untuk memperkuat daya saing Indonesia dalam menarik investasi global. Menurut Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, KEK ini bertujuan untuk mendukung pendirian family office, sebuah konsep yang memungkinkan pengelolaan aset dan investasi keluarga-keluarga ultra-kaya secara lebih efektif.
"Salah satu lokasi yang kami kaji adalah Bali, yang sudah dikenal sebagai work heaven bagi investor global dan akan menjadi salah satu kandidat wilayah Indonesia Financial Centre (IFC)," kata Luhut melalui media sosial, dikutip pada Minggu (23/3/2025).
Dengan KEK Pusat Keuangan, Indonesia diharapkan dapat menjadi gateway bagi aliran investasi asing, yang kemudian akan disalurkan ke berbagai sektor riil dalam negeri.
KEK Pusat Keuangan dan Peran Sovereign Wealth Fund (SWF)
Luhut menegaskan bahwa investor yang menanamkan modalnya di KEK ini akan memiliki peluang untuk menjadi co-investor dalam dua sovereign wealth fund (SWF) utama Indonesia, yaitu:
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara)
Indonesia Investment Authority (INA)
Melalui skema ini, investor global dapat langsung berpartisipasi dalam berbagai proyek strategis nasional, seperti infrastruktur, energi hijau, dan digitalisasi. Keberadaan KEK juga akan menciptakan regulasi yang lebih fleksibel serta insentif fiskal yang kompetitif bagi investor.
Menurut laporan dari OECD dan IMF, family office telah menjadi instrumen utama dalam mengelola aset miliaran dolar di berbagai negara, terutama di Singapura, Swiss, dan Uni Emirat Arab. Indonesia berambisi untuk menyaingi negara-negara tersebut dengan menawarkan lingkungan investasi yang lebih menarik.
"Kami akan segera menetapkan kriteria terbaik untuk KEK ini. Jika ingin mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, kita harus membangun ekosistem keuangan yang progresif dan kompetitif," ujar Luhut.
Infrastruktur dan Insentif untuk KEK Pusat Keuangan
Agar KEK Pusat Keuangan dapat berjalan optimal, pemerintah perlu membangun ekosistem investasi yang komprehensif. Oleh karena itu, kawasan ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas berstandar internasional, termasuk: