Mohon tunggu...
Rachmanda Fikri
Rachmanda Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang memiliki minat tinggi dalam dunia bahasa, pendidikan, literatur, olahraga, kebugaran, dan gaya hidup sehat. Aktif berbagi wawasan tentang keseimbangan antara akademik, kesehatan, dan hobi, serta berkomitmen untuk menginspirasi pembaca menuju kehidupan yang lebih bugar dan produktif. Mari berdiskusi dan bertukar pikiran!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Luka yang Tak Terlihat: Efek Samping Bullying yang sering Diremehkan

13 Mei 2025   17:15 Diperbarui: 13 Mei 2025   15:19 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bullying bukan sekadar candaan yang kelewat batas. Ia adalah bentuk kekerasan yang bisa meninggalkan bekas panjang tidak hanya di tubuh, tapi lebih dalam lagi, di dalam jiwa.

Banyak orang mengira bullying hanya berdampak sesaat. Tapi kenyataannya, efek samping dari bullying bisa menghantui korban seumur hidup, terutama jika tidak ada dukungan, perlindungan, dan pemulihan sejak dini.

Artikel ini akan mengulas efek samping bullying yang sering tidak disadari, namun nyata dan merusak.

1. Rasa Tidak Percaya Diri yang Mendalam

Korban bullying sering dibentuk untuk meragukan dirinya sendiri. Kata-kata seperti:

  • “Kamu jelek.”

  • “Kamu bodoh.”

  • “Kamu nggak pantas berteman sama kami.”

…bisa menjadi suara batin yang terus terngiang bahkan saat pelaku sudah tak lagi hadir. Korban merasa dirinya tidak cukup baik, tidak layak diterima, bahkan tidak layak dicintai.

Efek jangka panjangnya? Rasa minder, takut mencoba hal baru, dan sulit mengekspresikan diri.

2. Masalah Kesehatan Mental

Bullying bisa berdampak serius terhadap kesehatan mental, seperti:

  • Depresi

  • Kecemasan berlebih

  • Stres berkepanjangan

  • Gangguan tidur

  • Bahkan, pada kasus ekstrem: keinginan untuk bunuh diri

Korban bullying sering merasa sendirian, terisolasi, dan kehilangan harapan. Ketika tidak ada tempat untuk bercerita, luka itu berubah menjadi tekanan batin yang berbahaya.

3. Menutup Diri dari Lingkungan Sosial

Korban bullying cenderung:

  • Takut bergaul

  • Menarik diri dari teman-teman

  • Merasa asing di lingkungan sendiri

Hal ini bisa berdampak pada kemampuan sosial dan emosional mereka di masa depan. Anak-anak yang dibully saat kecil, bisa tumbuh menjadi remaja dan dewasa yang kesulitan membangun hubungan sehat.

4. Penurunan Prestasi Akademik

Rasa takut dan tekanan psikologis membuat korban sulit berkonsentrasi di sekolah. Mereka menjadi pasif, enggan bertanya, atau bahkan malas masuk kelas. Bukan karena mereka malas—tetapi karena lingkungan yang tidak aman membuat belajar terasa menakutkan.

Ketakutan membunuh semangat. Dan di sinilah masa depan pendidikan mereka mulai terganggu.

5. Menjadi Pelaku di Masa Depan (Lingkaran Kekerasan)

Tanpa penanganan yang tepat, beberapa korban bullying justru tumbuh dengan trauma yang berubah menjadi amarah. Mereka bisa:

  • Menindas adik kelas

  • Membalas dendam secara sosial

  • Mengulang pola kekerasan saat dewasa

Inilah yang disebut lingkaran kekerasan—di mana korban kemarin, bisa jadi pelaku esok hari.

6. Rasa Percaya pada Dunia Hilang

Efek paling menyedihkan dari bullying adalah hilangnya kepercayaan pada orang lain. Korban merasa:

  • Dunia tidak adil

  • Orang dewasa tidak bisa diandalkan

  • Tidak ada yang benar-benar peduli

Ini menciptakan pribadi yang selalu waspada, penuh curiga, dan tidak merasa aman di mana pun mereka berada.

Luka Akibat Bullying Tidak Selalu Berdarah, Tapi Nyata

Banyak luka akibat bullying tidak terlihat oleh mata, tapi sangat terasa oleh jiwa. Oleh karena itu, kita semua perlu lebih peka, peduli, dan aktif mencegah serta menangani bullying sejak dini.

Jika kamu adalah guru, jadilah pelindung.
Jika kamu adalah orang tua, jadilah pendengar.
Jika kamu adalah teman, jadilah penolong.

Dan jika kamu adalah korban, ketahuilah: kamu tidak sendiri. Kamu berharga. Kamu bisa sembuh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun