Klien : Gitu doang?
Aku : Tentunya nanti ada riset dulu dari tim. Biar materi bukunya lebih tajem dan kaya, Pak...
Klien : Terus nanti kalo gitu penulisnya siapa? nanti nama Mbak-nya dong yang muncul di cover depan?
Aku : Penulisnya atas nama Bapak. Namanya aja "ghost" Pak. Kita kan gak keliatan.
Klien : Cocok dah kalo gitu. Deal!
*kemudian salaman
Nah, kira-kira seperti itulah ilustrasi dari seseorang yang menekuni profesi “Ghost Writer,” jadi seorang Ghost Writer menuliskan buku seseorang dari 0 hingga buku tersebut jadi dan dijual di toko buku. Dan sepenuhnya nama Si Penulis ada di belakang layar.
Bedanya Ghost Writer dengan Co-Writer
Menurut beberapa info yang saya ketahui, perbedaan dari Ghost Writer dan Co-Writer ini adalah jika Ghost Writer bener-bener menghilang, Co-Writer memiliki hak namanya dicantumkan di bagian cover buku. Sebagai penulis pendamping. “Lalu lebih enak jadi Co-Writer dong, kan namanya bisa kelihatan di cover depan buku yang ditulis?” menurut cerita dari teman saya yang berprofesi menjadi seorang Ghost Writer, dalam beberapa hal memang ada enaknya juga menjadi seorang Co-Writer, namun dari segi fee, seorang Ghost Writer minta Fee dua kali lipat dibandingkan dengan Co-Writer.
Menurut info yang saya pernah baca juga, Di Indonesia, skill menjadi seorang Ghost Writer ini masih langka. Namun permintaannya terus meningkat. Itulah kenapa fee seorang Ghost Writer per project bisa berkisar antara harga satu sepeda motor baru hingga satu mobil baru. Semua tergantung portofolio dan kompetensi Ghost Writer-nya. Keren kan? Menurut hitung-hitungan yang saya dapat dari Writer Diggest, tarif seorang ghostwriter per buku yang dia kerjakan itu berkisar antara $15.000 (Rp 210.000.000) sampai dengan $50.000 ( Rp 700.000.000) . Itulah hasil survey yang dilakukan di tahun 2011.
Tapi, menurut penuturan teman saya yang berprofesi sebagai seorang Ghost Writer ini, di Indonesia fee seorang Ghost Writer memang belum mencapai angka yang saya sebutkan di atas, rata-rata 20% besarnya. Tapi ini pun harus Ghost Writer professional, bukan yang amatiran.
Lalu, bagaimana caranya menjadi seorang Ghost Writer yang professional? Nah berikut info yang saya tahu dari beberapa sumber, tiga di antaranya adalah:
- Harus Up date dengan Dunia Penerbitan