Pendidikan dan pelatihan memiliki peran yang strategis untuk membentuk Sumber Daya Manusia baik dalam hal kompetensi, sikap, dan perilaku yang diharapkan sesuai dengan tugas dan perannya masing-masing.
Permasalahan perencanaan Sumber Daya Manusia di era society 5.0 pada sektor industri manufaktur, agroindustri, dan jasa merupakan tantangan tersendiri untuk menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan tren pasar yang sangat cepat.
Selain itu, dengan berkembangnya era digital, perusahaan harus mencari cara untuk mempertahankan dan mengembangkan keterampilan karyawan mereka (Oktaviana & Bangsa, 2023). Hal ini juga menuntut perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang inovatif dan responsif agar dapat menarik dan mempertahankan karyawan terbaik mereka serta mengembangkan strategi yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang berbeda di setiap sektor industri.
Salah satu perusahaan di Indonesia yang memberikan pendidikan dan pelatihan secara berkala kepada pegawainya yaitu BUMN yang bergerak di bidang minyak dan gas.
PT Pertamina merupakan sebuah badan usaha yang bergerak dalam bidang minyak dan gas. Untuk meningkatkan kualitas pegawainya, PT Pertamina melakukan peningkatan Sumber Daya Alam melalui pendidikan dan pelatihan. PT Pertamina membentuk anak perusahaan yang diberi nama PT Pertamina Training & Consulting (PTC), di mana PTC ini memberikan sebuah pelatihan dan konsultasi yang maksimal kepada pegawainya dalam bidang minyak dan gas sebagai solusi bisnis.
PTC memfasilitasi pengembangan kemampuan Sumber Daya Manusia dengan mengimplementasikan inovasi teknologi yang berfokus pada orientasi bisnis. Kegiatan ini, didukung juga oleh tenaga professional dari hasil kerjasama nasional dan internasional. Beberapa perencanaan strategi SDM yang dilakukan oleh PT Pertamina yaitu menyediakan kamus kompetensi tiap posisi, panduan pelatihan, rencana pengembangan diri, pedoman karir, dan lain sebagainya.
Perencanaan pegawai melalui pengembangan Sumber Daya Manusia dalam pelatihan dan pengembangan akan membawa peningkatan terhadap kinerja organisasi apabila dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Pengembangan SDM sangat penting mengingat tuntutan pekerjaan yang sangat kompleks akibat kemajuan teknologi dan adanya kompetisi yang membutuhkan pengembangan pegawai yang baik.
Mengungkap kinerja organisasi Nickson (dalam Ghozali et al., 2020) mengutip pendapat Armstrong yaitu : "Performance management is about getting better results from the organization, teams and individuals by understanding and managing performance within an agreed framework of planned goals, standards and competing requirements. It is a process for establishing shared understanding about what is to be achieved, and an approach to managing and developing people in a way which increases the probability that it will be achieved in the short and long term. It is owned and driven by management."
Berdasarkan pendapatnya di atas dapat dikatakan bahwa kinerja organisasi diperoleh dari pengelolaan berbagai tujuan, sasaran, dan pengembangan Sumber Daya Manusia di dalamnya dalam rangka mencapai tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan dalam menentukan perencanaan pegawai seperti apa yang akan mendukung perusahaan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.
Berdasarkan teori dari Ketnner (2008) (dalam Siregar, 2018) ada 5 fungsi manajemen untuk perencanaan pegawai dalam pelatihan dan pengembangan, yakni planning, organizing, HRD, fundraising dan system information.
Pelatihan dan pengembangan pegawai termasuk dalam manajemen HRD, di mana pengembangan biasanya berhubungan dengan peningkatan kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk menunaikan pekerjaan yang lebih baik. Pengembangan SDM yang membawa misi difokuskan pada peningkatan ketahanan dan kompetensi setiap individu yang terlibat dalam proses pembangunan.