Mohon tunggu...
HENDRA WIJAYA
HENDRA WIJAYA Mohon Tunggu... NICE DAY

Mengajar di Tangerang.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Religi: Ziarah ke Makam Dalem Cikundul-Sukabumi-Jabar

26 Desember 2016   02:02 Diperbarui: 4 April 2017   16:40 1509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata Religi

ZIARAH KE MAKAM CIKUNDUL, SUKABUMI-JAWA BARAT

Oleh: Hendra Wijaya*

Sebelum rapat dinas ditutup, Pa Amin mengingatkan kembali peserta rapat. “Bapa/Ibu Saya mengingatkan kembali perihal Acara Wisata Religi. InsyaAlloh kita akan berangkat ke Cikundul-Sukabumi-Jawa Barat pada hari Rabu, pukul 06.00 WIB. Peserta ziarah harap memakai kostum  yang rapih, sopan, dan warna baju putih semua. Yang telat datang akan ditinggal !, demikian terimakasih atas perhatiannya!”. Peserta rapat riuh rendah setelah Pa Amin usai memberi pengumuman. Rapat ditutup dengan doa.

Rabu tiba

Tak ingin datang telat, setelah usai sholat subuh, aku bersiap berangakat ke sekolah. Benar saja, saat datang di sekolah pukul 05.30 WIB, sekolah sudah ramai oleh kedatangan peserta wisata religi. Satu Bus Besar  Mercedez Benz  sudah ngejugrug di gerbang sekolah, suara mesinnya meraung pelan, seperti sedang pemanasan. Setelah see hello dengan peserta wisata religi yang lain yang masih bergerombol di samping bus, aku coba cek ke dalam bus. “ow..bus yang nyaman..!” batinku.

“Bapa- ibu  yang masih di luar, mohon segera masuk ke dalam bus, karena sebentar lagi kita akan segera berangkat !” kata Pa Amin, setengah berteriak kepada para peserta  wisata religi yang masih diluar bus. Dengan semangat seluruh peserta menaiki bus, memilih tempat duduk, merapihkan barang bawaan dan duduk dengan tenang nan manise. Sebelum berangkat, Pa Amin memimpin Doa.

bus-ke-cikundul-58600fc2749373b50a3966cb.jpg
bus-ke-cikundul-58600fc2749373b50a3966cb.jpg
Tepat pukul 06.00 WIB, bis berangkat dengan gagah berani,  menyusuri  jalan dengan penuh percaya diri. Kru Bis memberi tahukan rute  yang akan di tempuh bis ke peserta. “Bapa Ibu rute yang sekarang akan kita tempuh yaitu Tangerang-Jakarta- Joggol-Cikundul (Sukabumi). Smoga perjalanan lancar. Selamat menikmati perjalanan..!”.  Karena masih pagi, jalan yang dilalui tak terkendala macet  yang berarti.  Kami sangat menikmati perjalanan. Tayangan vidio film-film religi menemani perjalanan kami.  Logistik( makanan, minuman) bertebaran ke setiap peserta wisata, baik dari panitia atau peserta yang dermawan. Aksi selfi, bersenda gurau di Whats App, adalah bumbu penyedap wisata kami.

Setelah menikmati pemandangan hutan beton Jakarta, mata kami di suguhi hutan hijau alam pegunungan saat bus yang kami naiki menelusuri  jalan  rute Jonggol –Sukabumi. Persawahan yang hijau, sungai-sungai besar-kecil yang mengalirkan air deras yang cukup jernih, kolam-kolam ikan  air tawar,bukit yang menjulang dan jalan yang turun-naik, berkelok-kelok. “ow..itu ibu-ibu dan anak-anak ada yang mandi di sungai..!” teriak  Pa Aji  sambil menunjuk ke arah sungai yang dilewati. Banyak Peserta wisata religi serentak berdiri, mengikuti arah telunjuk Pa Aji.  “Waduh...kaya cerita Dewi Nawang Wulan ya..!” celetuk Bu Rini.

Pukul  09.30 Kru Bis memberi tahu peserta wisata religi, bahwa sebentar lagi  akan sampai ke tujuan wisata. Bis menyusuri  jalan aspal mulus yang agak meliuk-liuk, naik-turun, sebelum akhirnya  memasuki gerbang objek wisata Religi ziarah makam Cikundul. Tidakjauh dari gerbang ada pos ticketing. Tarif bus Rp. 10.000,-, dewasa  Rp.2000, anak-anak  Rp.1000. setelah ticketing beres, bis melaju ke  tempat parkir yang cukup luas di depan objek wisata Cikundul. “Bapa Ibu..Kita sudah sampai di Objek Wisata Religi Makam  Cikundul. Silahkan bawa barang seperlunya saja.  Kalo yang punya uang receh/uang  kecil  silahkan di bawa sebanyak-banyaknya, barangkali  ada yang ingin bersodakoh. Karena di objek wisata Cikundul ini banyak sekali yang meminta –minta uang.!”. Kata Pa Amin sebelum mempersilahkan peserta turun dari bus. “Kalo ngasih uang besar boleh ga pa Amin..saya kebetulan lagi bawa uang besar-besar pa..!”  protes Bu Wiwi sambil tersenyum. “Alah...paling juga itumah uang mainan..!” timpal Bu Indah sambil mesem.

Pukul 10.00 Terminal bis Cikundul masih sepi, hanya ada bis kami saja pagi itu. Kios-kios yang berderet di pinggir terminal lebih banyak yang masih tutup. Setelah breafing sebentar, rombongan peserta wisata religi bergerak menuju objek wisata Makam Cikundul yang tak jauh dari area parkir. Menuju area makam,  pemandangan yang menonjol selain kios-kios  yang berderet di pinggir terminal, kita juga di sapa oleh  beberapa orang  yang dengan lincah meminta  sodakoh, bahkan ada yang setengah memaksa dengan sorot  mata mengancam.  Selain para pengemis yang  duduk berjejer  sambil  meminta sodakoh, ada pula yang menawarkan plastik kresek hitam untuk menyimpan alas kaki-dengan setengah memaksa pengunjung untuk membayarnya. Padahal tempat penyimpanan alas kaki sudah disiapkan, dan tentunya bayar juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun