Mohon tunggu...
Riska Avi Aryani
Riska Avi Aryani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Peneliti di bidang Pendidikan Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka di PAUD, Apa Kabarmu?

3 Juni 2025   18:15 Diperbarui: 3 Juni 2025   18:09 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan pembelajaran di dalam kelas (dokumen pribadi: Riska Avi Aryani)

Perubahan sistem pendidikan di Indonesia terus berjalan, termasuk pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Salah satu langkah besar yang dilakukan pemerintah adalah penerapan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini dirancang agar proses pembelajaran lebih fleksibel, berpihak pada anak, serta menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Namun, bagaimana dengan kemampuan guru TK di Sleman khususnya di Gugus Sleman dalam menerapkannya? Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa mayoritas guru Taman Kanak-Kanak (TK) di Gugus Sleman dinilai telah mampu mengimplementasikan kurikulum ini dengan cukup baik.

Penelitian yang dilaksanakan pada Januari 2024 ini melibatkan seluruh guru TK se-Gugus Sleman dari 30 sekolah se-Gugus Sleman, dengan jumlah responden sebanyak 128 orang. Berdasarkan hasil survei dan analisis data, 34 guru (26,56%) dalam kategori sangat mampu, 93 guru (72,66%) kategori mampu, 1 guru (0,78%) kategori tidak mampu, dan 0% untuk kategori sangat tidak mampu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Angka ini menunjukkan bahwa guru-guru TK di Gugus Sleman telah mampu dalam mengimplementasika Kurikulum Merdeka.

Penilaian ini mencakup tiga aspek utama: perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta penilaian dan evaluasi pembelajaran. Hasilnya menunjukkan bahwa guru TK di Gugus Sleman paling unggul dalam aspek penilaian dan evaluasi (81,25%) guru masuk kategori "mampu." Diikuti oleh aspek pelaksanaan pembelajaran (72,66%) dan perencanaan pembelajaran (65,62%).

Meski secara umum kemampuan guru dinilai cukup baik, penelitian ini juga mengungkapkan adanya tantangan di lapangan. Beberapa guru masih mengalami kebingungan dalam memahami regulasi Kurikulum Merdeka, menyusun modul ajar, melakukan penilaian, hingga menyusun laporan hasil belajar. Kondisi ini menunjukkan perlunya bimbingan dan pelatihan lebih lanjut bagi guru, khususnya dalam memahami esensi dan teknis Kurikulum Merdeka secara mendalam.

Belum tertangani tantangan ini, guru PAUD saat ini dihadapkan pada kegalauan tentang kurikulum apa yang akan diberlakukan ke depannya. Ketidakpastiaan ini memperburuk kondisi di lapangan, dimana guru dituntut untuk segera beradaptasi dengan perubahan, namun belum sepenuhnya memahami arah kebijakan pendidikan yang akan diterapkan secara konsisten.

Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis dari pemangku kebijakan untuk memberikan kejelasan, pendampingan yang berkelanjutan, serta pelatihan yang aplikatif agar guru dapat mengimplemetasikan kurikulum dengan percaya diri dan kompetensi yang memadai.

Sumber: 

Aryani, R. A. (2024). Kemampuan guru taman kanak-kanak (TK) dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka se-Gugus Sleman (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta), Yogyakarta. 

Penulis : Riska Avi Aryani

Reviewer : Dr. Ika Budi Maryatu, S.Pd., M.Pd.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun