Mohon tunggu...
r. t.  mangangue
r. t. mangangue Mohon Tunggu... Dosen - Peduli terhadap permasalahan yang dialami masyarakat yang dicurangi, , dibully, dibodohi, dll.

Penggemar berat catur, penulis, ghost writer, pengajar, dan pecinta sastra Dapat dihubungi di alamat email: r_mangangue@yahoo.com. Facebook: richard mangangue. Tinggal di Manado.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Musibah Kebakaran yang Menimpa Saya dan Keluarga (Bagian 1)

28 Oktober 2020   22:13 Diperbarui: 1 November 2020   07:09 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian depan rumah yang terbakar (dok. pribadi) 


Bento Abas Ahmad

Berkat bantuan pinjaman mobil pick-up dari mantan mahasiswa saya, yang sekarang adalah ketua PAN Bolmong Selatan, Sulawesi Utara,  Bento Abas Ahmad, akhirnya pada Kamis (8/10/2020), semua barang sudah lengkap, sudah selesai dibawa. Saya dan keluarga siap tinggal di situ keesokan harinya. Namun, rencana tinggal di rumah itu pada Jumat (9/10/2020) tertunda lagi. Nanti Sabtu baru kami akan ke situ. Tapi apa mau dikata, pada Sabtu pagi (10/10/2020), seseorang datang ke rumah memberitahukan bahwa rumah yang akan ditempati telah terbakar pada Jumat (9/10/2020) pukul 22.30 Wita atau setengah sebelas malam. 

Tidak Pernah Menduga

Saya tidak pernah menduga musibah kebakaran ini akan terjadi.  Tapi apa mau dikata, hal ini sudah terjadi. Mau tidak mau saya harus menghadapi kenyataan ini. Kita tidak perlu bersedih hati mengalaminya. Kita tidak perlu menangisinya. Artinya, saat mendengar berita kebakaran itu pertama kali, saya shock, sedih atau menangis, itu adalah hal yang wajar. Namun, kesedihan dan tangisan itu tidak perlu berlarut-larut. Seperti bunyi pepatah Inggris, The show must go on, perrtunjukan (kehidupan) harus berjalan terus.  Jadi, kehidupan jangan dihalangi karena musibah kebakaran yang menimpa, Biarlah kehidupan itu mengalir sebagaimana dia harus mengalir.

Diinformasikan di WA Group

Akhirnya, info tentang musibah kebakaran ini saya sampaikan pertama kali kepada Bento Abas Ahmad. Pertimbangannya adalah mobil pick-up-nya sehari sebelum kebakaran telah mengangkut semua barang saya dari Lembean dan perum GPI Mapanget, Manado ke tempat yang baru.  Setelah saya beritahukan, Bento Abas Ahmad pun langsung menginformasikannya di WA group.

Berterima Kasih kepada Teman-teman

Pertama-tama saya sangat berterima kasih kepada teman-teman di WA group alumni Prodi Bahasa Jerman IKIP/Unima (Universitas Negeri Manado) yang telah peduli atas musibah kebakaran yang menimpa saya dan keluarga .

Pernyataan Rasa Prihatin via WA Group, Facebook dan Telepon Langsung

Kemudian pernyataan rasa prihatin pun berdatangan dari kolega-kolega dan teman-teman guru bahasa Jerman, kerabat, keluarga, dan kenalan, antara lain: Pucucu Friska,  Frau Dr. Wilma Akihary, Herr Denny Royke Sarajar,  Udin Abuhasan,  Frau Dr. Sjuul Juliana Lendo, Frau Roshanara Lesilolo, Vonni Leong, Tineke Medea,  Elsa Kahine,  Petrus Yewen,  Jovanca Palijama,  Yoke Titirloloby, Nova Yoga Freshen, Zacharias Ch. K. Kashan, Frau Matty Manila, Geutruida Matantu, Frau Marry Bingku,  Emansuherman, Herr Dr. Lucky Amalputra, Mila Turangan,  Jps Paulus,  Ike Mamuaja,  Sherly Keziah Schmitz., Pdt. Harold Sigar, S.Th, dan Ibu Ella Sigar Legrans.

Frau Roshanara Lesilolo

Pertama-tama saya menyampaikan terima kasih kepada Frau Roshanara Lesilolo yang sudah menyediakan waktunya untuk menerima transferan dari teman-teman alumni yang tersebar di seluruh Indonesia, lalu mengirimkannya ke nomor rekening saya.  Karena itu saya berterima kasih kepada 12 nama berikut ini yang telah membantu secara finansial, yaitu: Frau Roshanara L,, Frau Dr. Sjuul L., Tini K., Oliv M., Desly K, Vonni L., Nova S., Frau Arlena M., Sherlie K., Frau Lingkan K., Mila T., dan Frau Marry B. Saya yakin, Tuhan akan membalas kepada semua teman yang telah berempati atas musibah itu.  

Jahja Paputungan

Saya juga berterima kasih kepada kolega lama saya, Jahja Paputungan, yang tinggal di Kampung Ambong, Likupang, Minahasa Utara.  Setelah membaca postingan Bento Abas Ahmad tentang musibah itu, Jahja  langsung menelepon saya dan keesokan harinya langsung mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening saya.  Tuhan pasti akan membalas budi baik lawan main catur saya ini. 

Lingkan Waney dan Denny Royke Sarajar

Saya juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman yang sudah datang  lewat perantara ke tempat tinggal sementara saya , Ibu Lingkan Waney, salah satu Manager di Bank Mandiri Manado dengan memberikan bantuan pakaian yang cukup banyak, perlengkapan dapur,dan sejumlah uang.  Demikian juga kolega saya, Denny Royke Sarajar, yang telah datang langsung ke tempat saya bersama anaknya, Widy dan memberikan bantuan pakaian yang juga cukup banyak dan sejumlah uang. Tuhan tentu akan membalas semuanya,.

Meilany Kemur dan Patricia Wowor

Saya juga menyampaikan terima kasih kepada dua  orang alumni Prodi Bahasa Jerman yang ada di Austria, Meilany Kemur dan Patricia Wowor. Tidak ada orang yang menyuruh mereka membantu saya. Namun, setelah tahu musibah yang menimpa saya dan keluarga, mereka pun tergerak membantu kami secara finansial. 

Terima kasih kepada Meilany dan Patricia. Saya yakin, meski berada di negeri orang, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan mereka. Kiranya kesehatan, kesuksesan dan kasih sayang Tuhan senantiasa menaungi perjalanan kehidupan mereka yang dulunya adalah mahasiswa saya yang hebat.

Pendeta Piet Sambur, S.Th dan jemaat GAA Singkil Manado

Saya juga berterima kasih kepada Pendeta Piet Hein Sambur, S.Th. bersama semua anggota Jemaat GAA Singkil Manado yang juga telah membantu kami secara finansial dan pakaian. Terima kasih kepada keluarga dan pribadi yang telah membantu kami, yaitu kel. Posangi-Kalangi, kel. Posangi-Pandelaki, kel. Adelberth-Posangi, kel. Taralalu-Kanine, Gnade M. Amalputra, Raffaele, Nando Balaati, kel. Makahanap-M., Ika R.,  kel. Tambunan-Sunaryo, kel. Sambur-Aulia,  dan Giovanni.  Juga di rumah telah diadakan ibadah singkat oleh Pendeta Piet Sambur. Kami merasa dikuatkan dan dihiburkan. Tuhan pasti akan membalas semuanya. 

Pendeta Mikha Ramba, S.Th.

Saya juga berterima kasih kepada hamba Tuhan yang melayani Jemaat GAA Filipi Manado, Pendeta Mikha Ramba, S.Th. Saya pikir,  saat menelepon saya, Pendeta Mikha hanya ingin tahu kronologi peristiwa kebakaran itu. Ternyata beliau juga ingin mencari tahu alamat rumah yang terbakar itu dan mendatanginya  langsung ke TKP. 

Saat itu saya sedang mengumpulkan barang-barang yang mungkin masih bisa digunakan seperti buku-buku yang basah kuyup oleh siraman damkar dan hujan (beberapa kamus dan sejumlah buku lainnya). Ada pakaian-pakaian yang tidak kena api,  tetapi sebagian besar hitam kelam oleh asap api). 

Sebagian baju yang tidak terbakar,saya cuci, robek. Mungkin karena panasnya api di kamar. Namun, meski robek kecil, karena masih bisa digunakan, saya tidak membuangnya. Saya mengenakannya hanya untuk di rumah. Karena berjarak sekitar 600 meter dari TKP ke rumah tinggal sementara, Pendeta Mikha pun turut membantu dengan membonceng saya di sepeda motornya sambil saya memegang barang yang akan dibawa dan barang lainnya juga dimuat di bagian bawah sepeda motor.  

Terima kasih kepada Pendeta Mikha yang sudah memberi tumpangan dengan sepeda motornya dan bahkan juga memberi amplop (terus terang saya sebenarnya enggan dan malu hati menerima bantuan dari seorang hamba Tuhn. Seharusnya, saya justru yang membantu mereka). Tuhan memberkati Pendeta Mikha dan keluarga dalam tugas dan pelayanannya.

Jadi, sekali lagi terima kasih kepada semua orang yang sudah berempati kepada saya dan keluarga. Tuhan pasti tidak akan menutup mata terhadap semua kebaikan yang telah kami rasakan.

Pada bagian ke-2 tulisan ini nanti, saya akan menceritakan kronologi terjadinya musibah kebakaran itu serta pelajaran penting apa yang dapat saya petik dari musibah kebakaran itu. Kiranya, pelajaran penting itu pun dapat menjadi pelajaran berharga bagi pembaca..

Manado, 28 Oktober 2020

R. T. Mangangue

  •  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun