Deskriminasi Ras dan Etnis
Ras atau etis memilikiki perbedaan yang tidak muncul dengan sendirinya. Dapat diartikan berarti terdapat perbedaan hak dan kewajiban antar kelompok ras atau etnis dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Setiap warga Negara tentunya berhak bahkan memang seharusnya memperoleh perlakuan yang sama untuk mendapatkan hak-hak mereka, seperti : politik, sipil, ekonomi, social, dan budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan tanpa membedakan ras dan etnis.
Dilihat dari kacamata Negara dengan kasus yang terjadi pada Negara-negara maju , yang awalnya sebagai pendatang yang memiliki kepentingan lalu terjadi adanya diskriminasi ras dan etnis. Salah satu contohnya,afrika dengan sistem apartheid yang dijalankan inggris melakukan pengusiran terhadap etnis apache di amerika dan merelokasi tanah ulatannya.
Namun setelah Indonesia merdeka, diskriminasi justru dilakukan oleh pemerintah pada hak-hak masyarakat suku terpencil dalam memperoleh pendidikan yang layak dan hak adat setempat yang dirampas akibat dari pengerukan sumber daya alam, serta program pembauran masyarakat tiong hoa yang tidak sepenuhnya, karena masih ada kecurigaan dan akses birokrasi etnis keturunan yang mudah sehingga mengakibatkan keturunan warga Negara asing dengan mudah memperoleh kartu identitasnya
Negara merupakan agen formal yang bertugas mengatur masyarakat atas nama masyarakat. Pengendalian-pengendalian yang dilakukan bertujuan tentunya bertujuan membangun hubungan saling menghargai dan harmonis antar anggota maupun kelompok dalam hidup bermasyarakat. Agar berjalan dengan baik, maka diciptakanlah aturan-aturan sebagi pengikat dan control bagi seluruh warga Negara serta disepakati oleh semua pihak. Selain itu juga sebisa mungkin deskriminasi terhadap ras dan etnis di Negara ini dihilangkan, karena kita hidup bersama sebagai saudara dalam satu Negara dan tentunya tidak ada kenyamanan jika ada hal-hal yang harus dibedakan satu sama lain.
